PWMU.CO – Studi pengembangan sekolah bagi guru ke beberapa sekolah yang dipandang memiliki keunggulan sangatlah penting. Seperti yang dilakukan tiga lembaga pendidikan ini, yakni Play Group Tunas Aisyiyah, TK Aisyiyah 36, dan SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Rabu (31/1/18).
Sekolah sasaran kegiatan school visit kali ini adalah Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Al Hikmah Surabaya, mengingat YLPI Al Hikmah mempunyai lembaga pendidikan mulai jenjang Kelompok Bermain hingga SMA.
Sejumlah 10 guru dari SDMM yang berkesempatan mengikuti kegiatan ini disambut hangat dan bersahabat oleh Sulastri SPd, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Kelas Kecil SD AL Hikmah. Sementara tiga guru dari Play Group Tunas Aisyiyah dan tiga guru dari TK Aisyiyah 36 menuju ke sekolah tujuan masing-masing yang lokasinya tak jauh dari SD Al Hikmah.
Sulastri kemudian mengajak rombongan SDMM berkeliling melihat aktivitas pagi di sekolah yang berlokasi di daerah Gayungsari Surabaya ini. Mulai dari penyambutan siswa, kegiatan olahraga, perpustakaan yang luas, ruang UKS yang nyaman, dan kegiatan mengaji.
Kepada PWMU.CO Koordinator Kesiswaan SDMM Shofan Hariyanto mengaku kagum dengan perkembangan SD Al Hikmah setelah mendengar penjelasan ketika berkeliling. “Padahal awal berdiri tahun 1990 itu hanya memiliki 16 siswa. Namun sekarang sudah mencapai 1150 siswa dengan seabrek amal usaha yang dimiliki, seperti catering, isi ulang air mineral, sampai swalayan,” tuturnya.
Bahkan, lanjutnya, belakangan bertambah rumah makan Islami dan toko online Alidin yang pengembangnya adalah para alumni SD Al-Hikmah.
Sulastri kemudian berbagi rahasia Al Hikmah kepada rombongan SDMM. “Tentu ini adalah berkat rahmat Allah dan solidnya yayasan kami, serta komitmen dari semua guru dan staf kami,” terangnya.
Sulastri menambahkan, yang paling penting adalah peran yayasan yang fokus pada pengembangan sekolah dan pengendali visi-misi sekolah. “Jadi, setiap stakeholder harus mempunyai fokus yang sama,” tegasnya.
Usai berkeliling, diskusi berlanjut di ruang Kepala Sekolah. Setelah melihat slide dan video profil sekolah dengan motto “Berbudi dan Berprestasi” ini, Koordinator Kurikulum SDMM Rudi Purnawan mengungkapkan, sekolah ini mempunyai visi yang mengarah ke sikap dan akhlak siswa, sehingga disebut dengan “Tempat Membangun Keteladanan”.
“Tak salah jika sekolah ini menjadi icon di mata masyarakat Surabaya dan menjadi rujukan studi banding dari sekolah-sekolah Islam lainnya,” ungkapnya.
Program keteladanan itu, lanjutnya, seperti program Subuh Call, yang dengan program itu siswa saling mengingatkan temannya untuk shalat subuh tepat waktu. “Ada juga program pembinaan karakter 20 menit sebelum belajar dan program halaqah untuk guru dan staf, semacam pengajian,” tambahnya.
Selain program-program itu, Kepala SDMM Ahmad Faizun tertarik dengan istilah “Akad Tiga Jalur” yakni antara orang tua, guru, dan guru bimbingan konseling. “Ini menunjukkan pendidikan itu adalah tanggung jawab sekolah dan keluarga di rumah,” jelasnya.
Sehingga dengan akad tiga jalur ini, semua mengemban visi yang sama dan mengendalikan satu tujuan yang sama, yaitu tercapainya siswa-siswi yang berakhlakul karimah dan berprestasi.
Kepala SD Al Hikmah Bambang SPd memberi motivasi untuk selalu kuat dalam mengemban tugas sebagai guru lewat kisah tiga orang yang terjebak dalam goa dan berdoa kepada Allah dengan perantara amal salihnya sehingga lolos dari goa.
“Hendaknya guru juga seperti itu, sering mendoakan anak didiknya agar menjadi anak yang salih dan salihah serta berprestasi yang optimal,” tuturnya.
Tak hanya itu, Bambang juga menyampaikan, jika kata orang buku itu jangan dinilai dari covernya, tapi bagi kami cover dan isi sama pentingnya.
“Terima kasih atas kunjungan ini. Kami tidak membawakan fotokopi untuk harus meniru sesuai dengan apa yang ada pada kami. Tapi kami membawakan design yang baik, karena beda sekolah pasti beda kebutuhan. Itu yang kami harapkan,” nasihat Bambang di akhir pertemuan.
Terus belajar dan berbenah. Keep spirit! (Zaki Abdul Wahid)