PWMU.CO-Siswa kelas satu SD Muhammadiyah 1 Tanggul atau SD Muhita Jember Al Mujahid Wasi’ul Fahmi asyik duduk-duduk di tangga sekolah, Jumat (2/2/2018). Matanya terpaku kepada tulisan yang dipasang di anak tangga. Kemudian tulisan itu dia eja satu per satu hingga tiap kata mampu dia sebutkan. Tiap kali mampu menyebutkan satu kata dia ulangi lagi dengan teriakan keras seperti menemukan kebahagiaannya.
Fahmi, panggilannya, salah satu siswa yang mendapat bimbingan khusus untuk dilatih membaca oleh guru. Kegiatan setiap hari di sekolah difokuskan belajar membaca di perpustakaan. Merasa bosan belajar di perpustakaan, dia keluar menuju tangga.
Baca Juga: Guru SD Muhita Menjawab Tantangan Kepala Sekolah Menulis Berita Dimuat PWMU.CO
Seorang guru yang menemukan dia sendirian di tangga bertanya, “Fahmi sedang apa di tangga?” “Baca ini, Bu!” jawabnya sambil menunjuk tulisan yang tertera di anak tangga. Tiap anak tangga di situ ada tulisan kata-kata bijak.
“Enak, Bu, seru” lanjut Fahmi. Berhasil pada tangga bawah, dia naik ke tangga atasnya. Kata per kata di setiap anak tangga dia eja lagi.
Guru ini lantas mengetes. Disebutkan satu kata kemudian Fahmi diminta mencari kata tadi ada di anak tangga mana. Pandangan mata Fahmi langsung menaiki tangga demi tangga mengamati tulisan sambil mengeja. Ketika berhasil menemukan kata itu, dia langsung berseru kegirangan lantas duduk di anak tangga yang tertulis sesuai dengan yang diucapkan guru.
Tanpa diduga tangga itu bisa menjadi media pembelajaran di sekolah. Tulisan yang terpasang di mana ternyata dapat difungsikan sebagai media belajar. Tidaklah percuma Kepala SD Muhita Muhammad Burhanudin MPd memerintahkan setiap sudut dan dinding sekolah harus ada tulisan, sehingga di manapun mata memandang, ada pesan yang bisa dibaca siswa.
Desain perpustakaan sekolah yang nyaman juga menjadi pendukung belajar tidak hanya di kelas. Koleksi buku-buku bacaan juga menarik anak-anak untuk mempelajarinya. Selain itu, di setiap kelas harus ada Pojok Baca untuk kegiatan 15 menit membaca sebelum memulai pelajaran. Lebih seru lagi, kepala sekolah melombakan membuat Pojok Baca antar kelas.
Semua ini dilakukan untuk mendukung program yang dicanangkan oleh pemerintah yaitu kegiatan literasi di sekolah, terutama untuk sekolah yang sudah menerapkan Kurikulum 13. Apalagi sekolah Islam, membaca mempunyai landasan ideologis yang kuat seperti dalam ayat Iqro. (Nur Sabaha)