PWMU.CO – Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengkritik nalar sebagian besar politikus yang berorientasi rente. Hal ini menurutnya yang membuat produk politik menjadi abai pada kepentingan publik.
“Secara teoritis politik seharusnya pada wilayah altruisme, mengutamakan pelayanan kepada kepentingan publik bukan kepentingan individu atau egoisme,” terangnya di hadapan peserta Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur di Asrama Haji Surabaya (3/2).
Menurutnya kategorisasi sosiologis manusia altruisme yang seharusnya berada di wilayah politik. Bukan mereka yang kecenderungannya egoisme, karena egoisme lebih pas di bidang ekonomi. “Karenanya sekarang nalar politik kita itu menjadi politik rente,” lanjutnya.
Untuk itu Dahnil mendorong agar kader Pemuda Muhammadiyah lebih terlibat dalam proses-proses politik, baik praktis maupun politik kebangsaan. “Kita sudah menghasilkan Khittah Kahayan sebagai landasan kader dalam menjalankan peran politik,” terangnya.
Khittah Kahayan sendiri hasil Tanwir II Pemuda Muhammadiyah di Palangkaraya pada tahun 2017 yang berisi empat prinsip politik, yakni nilai tauhid, nilai ubudiyah, nilai maslahat, dan nilai dakwah. (Faizin)