PWMU.CO – Dalam kehidupan keseharian, salah satu kosakata yang masyhur berdasarkan nash adalah adanya pendamping saat di surga. Salah satunya adalah ketika laki-laki berada di surga nanti akan ditemani oleh bidadari. Namun, tidak ada nash yang sejelas bidadari untuk laki-laki ini, perempuan ditemani siapa di surge kelak.
Menjawab masalah ini, almarhum KH Mu’ammal Hamidy menyatakan bahwa masalah “pendamping di surga” itu adalah masalah ghaib. “Yang kita hanya mengatakan kalau ada nash yang sharih,” jelasnya dalam “Islam dalam Kehidupan Keseharian”.
“Tetapi sepanjang kajian saya terhadap al-Quran maupun hadits, belum menjumpainya. Yang ada adalah suami-istri akan betemu di surga, dan duduk-duduk bersama di mahligai di bawah pohon,” jelas Mu’ammal sambil merujuk al-Quran surat Yasin ayat 56:
هُمْ وَأَزْوَاجُهُمْ فِي ظِلاَلٍ عَلَى اْلأَرَائِكِ مُتَّكِئُونَ
Mereka (para suami) dan istri-istri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.
Soal teman atau teman hidup (bersuami-istri) di surga ini tidak perlu dirisaukan. “Toh, sudah dijamin surga itu adalah tempat yang paling nikmat yang tiada tara diukur dengan kehidupan di dunia ini,” simpulnya tanpa polemik. (redaksi)