PWMU.CO – Siswa Indonesia dikenal mampu menerima materi sains tanpa mengeluh. Itulah kesan Seema Sahay, guru sains asal India, saat mengajar di Spins International School, Wiyung, Surabaya.
Ditemui di sela materi kelas sains dalam Oxford Day-Primary Science and Mathematic Workshop di Swiss-Belinn Tunjungan Surabaya, Sabtu (3/2/18), perempuan yang biasa disapa Sahay ini mengaku senang punya pengalaman mengajar sains di Indonesia.
“Saat suami ditugaskan di Indonesia, saya ikut dan bergabung dengan sekolah internasional. Saya merasa lebih mudah mengajarkan sains pada siswa Indonesia. Tugas sains apapun selalu mereka terima dan kerjakan dengan baik. Pertanyaan kritis mereka kadang membuat saya bangga,” tuturnya dalam bahasa Inggris.
Sahay menyampaikan jumlah siswa di India mencapai 40 siswa dalam satu kelas. Sedangkan di tempatnya mengajar sekarang, hanya 26 siswa per kelas.
“Jelas berbeda sekali rasanya. Dulu saya kelabakan mengajar 40 siswa, apalagi jika pengamatan di luar kelas. Sekarang saya mampu handle dengan baik. Memang betul, kelas ideal itu maksimal 30 siswa saja,” ujarnya.
Perempuan yang sudah 8 tahun mengajar sains di Indonesia ini tetap mempertahankan budaya India dalam kesehariannya.
“Ini contohnya. Namanya bindi. Saya selalu menggunakannya ketika keluar rumah, karena wanita India yang sudah menikah harus memakai bindi,” ungkapnya sembari menunjukkan tanda merah di dahinya.
Maju terus, anak Indonesia! (Ria Eka Lestari)