PWMU.CO – Ada empat sikap yang perlu diambil oleh pimpinan dan warga Muhammadiyah Jawa Timur terkait Pilgub Jatim 2018.
Keempat sikap itu disampaikan oleh Dr Aribowo MS dalam Kajian Islam dan Politik Pilgub Jawa Timur 2018: Di Mana Posisi Muhammadiyah Jawa Timur? yang digelar oleh Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Laren Lamongan di Gedung Dakwah Muhammadiyah Cabang Laren, Ahad (4/2/18).
Aribowo menguraikan keempat sikap tersebut. “Pertama, Muhammadiyah tetap berada dalam khittahnya sebagai organisasi sosial keagamaan yang berkemajuan,” ujarnya.
Kedua, lanjut Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur itu, Muhammadiyah menjaga kenetralan agar tidak tersubordinasi dalam politik praktis dan menjadi bagian permainan politik praktis.
Ketiga, dosen FISIP Universitas Airlangga Surabaya ini, mengusulkan agar pimpinan Muhammadiyah mempersilahkan warga atau jamaah Muhammadiyah untuk bersimpati dan memilih Gus Ipul-Puti atau Khofifah-Emil Dardak.
Keempat, agar pimpinan Muhammadiyah melarang institusi Muhammadiyah, misalnya kantor Muhammadiyah dan amal usahanya dijadikan posko kandidat tertentu. “Demikian pula larangan bagi oknum Muhammadiyah untuk meminta dana (uang) sebagai kompensasi dukungan,” jelasnya.
Kajian ini dihadiri 400-an orang terdiri dari pimpinan dan warga Muhammadiyah beserta organisasi otonom (Ortom) dan amal usaha se-Cabang Laren. Selain itu juga turut hadir anggota DPRD Kabupaten Lamongan dari Fraksi PAN Nur Kholiq S IP, Kepala Desa Tejosari Nasrudin ST, dan Kepala Desa Pesanggrahan Ali Siswanto. (Maslahul Falah)