PWMU.CO-Hijrah Nabi Muhammad saw pada 623 M merupakan titik awal kebangkitan umat Islam. Sepuluh tahun periode Madinah perkembangan Islam sangat pesat dan membentuk peradaban Islam di dunia hingga kini.
Hal itu disampaikan oleh Dr Moh. Nurhasan SH MHum pada Pengajian Ahad Padi di Masjid al-Jihad Situbondo, Ahad (4/2/2018). Acara ini dihadiri oleh ratusan warga dan simaptisan Muhammadiyah.
Menurut Nurhasan, ada langkah strategi Nabi ketika membangun masyarakat Islam di Madinah. Pertama, membangun masjid yang difungsikan sebagai pusat kegiatan umat dan pemerintahan Islam. ”Bagaimana dengan masjid-masjid umat Islam sekarang? Ternyata hanya untuk peribadatan saja,” ujarnya.
Kedua, Nabi mempersaudarakan kaum anshar dan muhajirin. ”Bagaimana dengan umat Islam sekarang? Mari dicari persamaanya, jangan mencari perbedaannya. Bahkan kalau perlu bersaing program kerja sehingga kemajuan umat Islam bisa diraih,” tuturnya.
Selanjutnya mantan Ketua PDM Probolinggo dua periode ini (2005-2015) ini menyebutkan langkah ketiga adalah Nabi membuat Konstitusi Madinah. Undang- undang ini juga disetujui oleh kaum Nasrani dan Yahudi yang tinggal di Madinah. ”Bagaimana dengan umat Islam sekarang? Masih banyak aturan-aturan hukum di negara kita yang perlu di uji materi,” tandasnya.
Menurut pria kelahiran Sampang Madura ini, langkah keempat adalah Nabi membangun pasar. Berdasar hasil turun ke lapangan, Nabi banyak menemukan praktik riba dan mencurangi timbangan di pasar. Maka Nabi dan sahabat sepakat untuk membangun pasar sehingga perdagangan bisa dikuasai oleh umat Islam. ”Bagaimana dengan sekarang? Apakah umat Islam bisa menguasai pasar barang, pasar jasa. dan pasar keuangan?” tanyanya.
Di akhir tausiyahnya, Ketua STAI Muhammadiyah Probolinggo ini berpesan untuk mewujudkan piranti-piranti kemenangan perlu adanya tekad bulat, persiapan untuk kesuksesan, jangan lupa doa. ”Siapa yang bersungguh-sungguh, maka kesungguhan itu untuk kamu sendiri,” paparnya. (Sugiran)