PWMU.CO-Pagi tadi kolam renang SD Muhammadiyah 8 Surabaya tampak berbeda. Kolam yang biasanya ramai dengan anak bermain air, terdengar suara gending Jawa mengalun pelan. Kolam itu telah disulap jadi panggung mungil nan elok. Di sebelah panggung sebanyak 36 siswa kelas 6 duduk menunggu giliran mendongeng.
Begitulah suasana ketika Ujian Praktik Bahasa Jawa, Rabu (7/2/2018). Seluruh siswa kelas 6 praktik mendongeng dalam bahasa Jawa. Satu per satu siswa bergiliran menunjukkan kebolehannya bercerita. Siswa putra memakai blangkon dan siswi pakai kebaya lengkap dengan kerudungnya.
Baca Juga: Murid SDM 18 Satu Hari Raih Dua Juara
Vania, salah satu peserta mendongeng Kancil lan Boyo. Bahasa yang disampaikan Jawa Suroboyoan. Ia membawa alat peraga untuk mendukung penampilannya. Penampilan yang penuh penghayatan itu disambut tepuk tangan meriah seluruh penonton.
Rifki Aida Maulidina, salah satu juri menuturkan, dongeng selalu membawa pesan moral. “Melalui dongeng, kita bisa memberi nasihat dengan menyenangkan tanpa menggurui. Sangat efektif dalam penguatan pendidikan karakter dan akan diingat seumur hidup,” jelasnya.
“Selain untuk mendapat nilai Ujian Praktik, kegiatan ini bertujuan melatih siswa berbicara di depan umum agar tidak canggung dalam menghadapi sesuatu,” tambahnya.
Kegiatan ini turut mengundang Majelis Dikdasmen PDM Surabaya yang diwakili Sekretaris Jumadi MPd. Dalam sambutannya, ia sangat mengapresiasi kegiatan ini yang digelar berbeda dari tahun kemarin. Di hadapan siswa-siswi ia mengatakan jadilah guru, dokter, insinyur dan kembalilah pada Muhammadiyah. Ia mencontohkan Menteri Pendidikan dan Kemudayaan Prof Dr Muhadjir Effendy MAP pada siswa-siswi kader Muhammadiyah yang tenaga dan pikirannya dibutuhkan negara. Ia berpesan jadilah orang Jawa yang ngerti jawanya. Semoga kalian sukses-sukses-sukses.
”Tuku bolu ning Yakaya, ning Yakaya dodolan lulur, SD Muhammadiyah wolu nguri-nguri budaya, budaya Jawa kang luhur,” ujarnya mengakhiri sambutannya. (Riska Oktaviana)