PWMU.CO-Nama lengkapnya Bio Priambodo. Teman-teman memanggilnya Bio. Saat mendaftar di SMP Muhammadiyah 04 Tanggul atau SMP Muhata, pihak sekolah harus meminta pertimbangan guru-guru. Sebab di sekolah ini tidak ada guru yang mempunyai pendidikan dan pengalaman menangani siswa berkebutuhan khusus.
Pihak sekolah lantas memberi saran kepada Prihatiningtyas, ibunya Bio, agar menyekolahkan anaknya ke Sekolah Luar Biasa (SLB). Tapi Prihatiningtyas bersikeras ingin menyekolahkan anaknya di sini karena SLB cukup jauh lokasinya.
Baca Juga: Cerita Inspiratif Dikisahkan Setiap Pagi di SMP Muhata
Akhirnya alasan orangtua Bio bisa diterima sehingga dia bersekolah di SMP ini. Semua guru bertekad mendidik Bio semaksimal yang bisa dilakukan sambil belajar. Murid ini punya keterbatasan dalam berbicara, kemampuan nalar lemah, maka pelajaran diberikan menurut kemampuannya dulu sambil dilihat anak ini punya bakat menonjol di bidang mana.
Di tahun kedua kehadirannya di SMP Muhata, Bio menunjukkan kemajuan yang pesat. Dia lemah di pelajaran akademik, tapi kuat di hafalan. Surat-surat Juz Amma hampir semua sudah dihafalnya. Pelajaran murajaah yang dilaksanakan setiap pagi sangat membantu Bio dalam menghafal ayat-ayat Alquran. Dia mampu melafazkan ayat-ayat meski dengan suara terbata-bata.
Dalam pergaulan dengan teman-teman sekolah dia bisa diterima dan mendapat tugas yang sama. ”Kami memperlakukannya sama dengan yang lainnya,” jelas Aditya Prabowo, ketua IPM yang juga teman sekelas Bio. ”Kalau jadwal piket, dia juga piket. Ketika dia kesulitan memakai sepatu padahal bus jemputan sudah datang, kami sabar menunggu sampai dia bisa melakukannya sendiri,” lanjut Prabowo.
Adik-adik kelasnya juga menyukai karena anak ini aktif gerak dan ada saja gayanya. ”Mas Bio sangat menghibur kok, hobinya menyanyi dan menari membuat kami tertawa,” kata Rima siswi kelas 7A.
”Saya malu kepada Mas Bio, Bu, meski terbata-bata, dia mampu menghafal surat an- Naba, sedang saya sampai sekarang masih belum hafal, “ kata Alif, siswa kelas 7B.
Keberadaan Bio dan harapan besar serta kepercayaan orangtuanya, membuat pihak sekolah ingin mendirikan kelas inklusi anak berkebutuhan khusus. Masih anak seperti ini yang membutuhkan pendidikan, perlakuan tersendiri.
”Selama setahun Bio telah memberi pengalaman kepada guru dan teman-temannya dalam mendidik dan bergaul. Jika ada siswa seperti Bio kita mempertimbangkn membuka kelas inklusi,” tutur Zainul Hasan, urusan humas. (Humaiyah)