PWMU.CO-Selain pengajaran shalat, praktik shalat juga dipentingkan di SD Muhammadiyah 1 Tanggul Jember. Praktik dilakukan dengan cara pembiasaan shalat Dhuha, Dhuhur dan Ashar berjamaah. Dalam praktik masih dijumpai ada gerakan siswa yang kurang sesuai sunah Nabi seperti posisi rukuk.
Mengurangi kesalahan gerakan, guru mengajak beberapa siswa kelas 5 dan 6 untuk mempraktikkan gerakan rukuk yang benar. Untuk praktik ini, guru membawa tongkat. “Untuk apa tongkat itu, Bu?” tanya Difa’.
“Ini tongkat untuk mengukur gerakan rukuk kalian sudah lurus atau belum,” jelas guru kepada siswa yang belum paham.
Baca juga: Dengan Murojaah Para Siswa Akhirnya Hafal al-Quran
Karena penasaran, siswa berebut praktik rukuk. “Saya dulu, Bu.”
Ketika siswa sudah rukuk, guru meletakkan tongkat di atas punggung memastikan posisi punggung dan kepala mereka lurus. Membungkuknya pun harus siku dengan kaki. Tidak mendongak ke atas atau terlalu membungkuk ke bawah. Siswa yang lain saling mengamati dan membantu.
“Kepalanya jangan terlalu ke bawah,” ujar Asyfa kepada Hafis yang posisi kepalanya tidak menyentuh tongkat.
“Sudah lurus? Cepetan! Capek juga nih,” rintih Hafis yang kelihatannya sengaja dipermainkan teman-temannya agak lama.
“Sudah bagus, ayo sekarang giliran yang lainnya,” bimbing guru.
Setelah semua siswa selesai mempraktikkan, guru bertanya, “Sulit apa tidak rukuk dengan benar?”
“Lumayan,” jawab Fawwas.
“Memang terkesan sederhana dan mudah, tapi kalau kalian tidak memperhatikan dengan seksama maka kalian tidak akan bisa melakukannya dengan benar,” jelas Bu Guru.
“Perasaan tadi posisi saya sudah lurus, Bu, tapi ketika diukur pakai tongkat ternyata belum,” celetuk Afani.
“Hanya mengandalkan perasaan saja itu tidak cukup, perlu pembuktian. Makanya, mumpung kalian masih kecil, biasakan melakukan gerakan shalat dengan benar, supaya jadi terbiasa sampai besar nanti,” ujar Bu Guru. “Jangan tunggu sampai tua, kalau sudah bungkuk, sakit pinggang, encok, ndak akan bisa lagi rukuk seperti tadi,” lanjut guru disambut tawa muridnya.
Kemudian guru kembali membacakan dua hadits tentang cara rukuk seperti diperintahkan Nabi. Rasulullah SAW bersabda, sesungguhnya ada seseorang yang shalat selama 60 tahun, namun tidak diterima amalan shalatnya selama itu walau satu shalatpun. Boleh jadi dia sempurnakan rukuknya tetapi sujudnya kurang sempurna, demikian pula sebaliknya.” (Hadis Hasan, riwayat Ibn Abi Syaibah dari Abu Hurairah)
Rasululullah bersabda, manusia paling buruk pencuriannya adalah orang yang mencuri dari shalat. Mereka (para sahabat) berkata, bagaimana ia mencuri shalatnya? Beliau bersabda, dia tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya atau beliau bersabda, dia tidak meluruskan punggungnya ketika rukuk dan sujud. (HR. Ahmad).
Dua hadis di atas menjadi tantangan besar bagi orangtua dan guru mendidik dan membekali anak-anak tentang tata cara shalat yang sesuai dengan Rasulullah SAW. (Nur Sabaha)