PWMU.CO-”Jangan menjadi orang bangkrut,” kata Hj. Farida Nur Anisa SAg, ketua Pimpinan Cbang Asiyiyah Tanggul Jember di acara rutin dusun binaan Kamaran Tanggul Kulon, Rabu (7/2/2018) malam.
Semua yang hadir pun bertanya-tanya, ”Apa yang dimaksud bangkrut?”
Kemudian Hj. Farida melanjutkan, orang yang bangkrut di sini adalah orang yang bangkrut di akhirat. Merasa sudah banyak melaksanakan amal saleh, seperti shalat, puasa, zakat akan tetapi di sisi lain masih sering berbuat maksiat seperti menyakiti hati orang lain, tidak taat kepada suami, menelantarkan anak.
Baca Juga: Aisyiyah Tanggul Launching BUEKA Assakinah
”Kelak di akhirat siapa saja yang kita sakiti, anak yang kita telantarkan, akan menuntut kepada Allah, dan mengambil satu persatu pahala kebaikan yang selama ini kita bangga-banggakan. Begitu dihisab, habislah pahala kita,” kata Farida menandaskan.
PCA Tanggul mempunyai dusun binaan yang terletak di Dusun Kamaran Tanggul Kulon. Letaknya persis di belakang gereja. Keadaan ekonomi masyarakat yang menengah ke bawah menjadi sasaran kaum misionaris. Dengan pertimbangan menyelamatkan akidah, maka Aisyiyah turun langsung membina keislaman warga.
Pembinaan yang dilakukan beberapa kader Aisyiyah adalah dengan mendatangi rumah warga juga menghadiri dan memberikan tausiyah setiap Rabu malam di mushola setempat. Juga menyalurkan zakat, hewan kurban serta mendorong ibu-ibu warga Kamaran untuk mencari tambahan penghasilan keluarga dengan menitipkan barang dagangan di toko BUEKA milik Asiyiyah.
Pembina Aisyiyah Tanggul Hj Nur Masthuroh mengatakan, Aisyiyah jangan hanya berkutat di dalam saja, di luar masih banyak umat yang membutuhkan pembinaan. ”Saya harap kehadiran Aisyiyah Tanggul bisa dirasakan tidak hanya oleh anggotanya saja, tapi juga umat Islam pada umumnya,” ujarnya.
Ketua Ranting Aisyiyah Tanggul Kulon Hj. Wiji Astutik yang juga sering memberikan tausiyah di Dusun Kamaran mengatakan, keadaan masyarakat yang rata-rata minus harus menjadi pertimbangan Aisyiyah Tanggul untuk memberikan pembinaan secara ekonomi. ”Diharapkan jika ekonomi membaik maka akidah kuat, bujuk rayu kaum misionaris tidak akan berhasil,” tuturnya. (Humaiyah)