PWMU.CO-Tidak seperti biasanya, Jumat (9/2/2018) di teras kantin sekolah tersedia beberapa bahan yang sebelumnya tidak pernah ada di sana. Mulai dari terigu, telur, ragi, gula, susu, saus, sosis, keju, hingga coklat rasa warna-warni.
Tak kalah mencuri perhatian, ada oven dan kompor tertata manis beberapa meter dari pintu kantin. Tak lama kemudian, tercium aroma harum roti yang tengah dipanggang. Ternyata ada kegiatan Jumat Putri hari itu di SD Muhammadiyah 01 Tanggul (Muhita) Jember. Siswi kelas 5 dan 6 praktik membuat roti.
“Bu, saya mau yang pakai sosis,” ujar salah seorang siswi.
“Saya yang coklat,” sahut siswi lainnya.
“Iya, kalian boleh memilih topping apapun yang kalian sukai,” jawab guru pembimbing.
Ada tiga macam roti yang dikenalkan ke siswi yaitu pizza mini, marble bread, dan sweet unicorn. Ketiganya dimodifikasi dalam bentuk roti cup dengan tujuan agar siswi lebih mudah dalam membentuk dan menghias roti yang mereka inginkan.
Baca Juga: Mengajari Posisi Rukuk yang Benar Cukup dengan Tongkat
“Seperti slime ya,” ucap Mia yang diiyakan oleh teman-temannya.
“Memang seperti itulah tekstur adonan roti yang baik, jika ditarik akan elastis seperti ini,” jelas guru sambil menarik adonan roti.
“Jangan lupa, adonan yang bagus itu ketika diangkat maka adonan tidak lengket di wadah,” lanjut guru menjelaskan.
Satu demi satu adonan telah dibulatkan dan diletakkan di atas cup. Lebih dari seratus cup adonan roti siap mengantre masuk ke dalam oven.
Tak kalah seru dengan siswi, guru pembina Rikse Zainiyah dan Intan bersemangat dalam bereksperimen membuat pizza teflon. Di tengah keseruan itu, suara tawa bergemuruh. Rupanya, pizza yang hendak diangkat jatuh ke dalam coklat parut warna-warni. Insiden itu tidak lantas menyurutkan rasa penasaran untuk mencicipinya. Alhasil, saat pizza coklat itu sudah matang, langsung habis dilahap.
Sementara beberapa siswi masih asyik menghias roti dan beberapa yang lain sudah mulai memanggang rotinya.
“Bu, bagaimana ini?” tanya Nisa, siswi kelas 5B dengan wajah murung lantaran rotinya tak kunjung mengembang dan matang sempurna. Setelah dicek, ternyata api yang digunakan terlalu kecil. Gurupun menawarkan bantuan untuk membuat adonan baru. Disambut dengan antusias, kelompok Nisa membuat adonan baru. Pada percobaan kedua, roti yang dihasilkan mengembang dan matang sempurna dengan tekstur yang lembut. Senyum puas pun merekah di wajah kelompok itu.
Siang ini, teras kantin telah berubah menjadi toko roti. Ratusan roti cup siap disantap di tengah gerimis hujan. Alhamdulillah. Mereka pun teringat ayat dalam surat ar-Rahman, maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Ummu Aisy)