PWMU.CO – Konsep kampus nyaman, indah, dan Islami akan menjadi terobosan tersendiri bagi kampus Muhammadiyah di abad ini. Demikian Universitas Muhammadiyah Banjarmasin Kalimantan Selatan yang menawarkan keunikan, yakni dengan berani mendesain kampusnya menjadi Floating Campus in South Kalimantan atau Kampus Terapung di Kalimantan Selatan.
Rektor Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Prof Dr H Ahmad Khairuddin, MAg menjelaskan, Kampus UMB ini di bangun di tanah seluas 13 hektar, di Banjarmasin.
“Banjarmasin di kenal dengan kota seribu sungai dan pasar terapung. Maka akan menjadi indah bila ada sebuah kampus yang berbeda dan unik di atas sebuah danau. Dan ini satu-satunya di Indonesia, sebuah kampus di atas air,” ujarnya saat ditemui PWMU.CO di sela kegiatan Pelatihan Jaya Melati 1 Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (10/2/18).
“Kampus UMB memiliki enam lantai, yang di dalamnya tersebar ruang belajar untuk beberapa Fakultas yaitu Teknik, Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Farmasi, Psikologi, dan Keperawatan dan Ilmu Kesehatan. Ada pula auditorium serta ruang-ruang administrasi, juga ada plaza di dalamnya,” imbuhnya.
Ketika disinggung budget kampus apung itu, dengan senyum khasnya Rektor UMB menyatakan butuh Rp 44 miliar. Dana itu sudah dia peroleh dari warga Muhammadiyah Banjarmasin.
“Alhamdulillah, cuman Rp 44 miliar, kok. Semuanya dari warga Muhammadiyah Kalimantan Selatan. Luar biasa dukungan PWM, PDM dan PCM di Kalimantan Selatan ini,” jelasnya.
Yang patut kami syukuri lagi, kata dia, adalah dapat dua alhamdulillah. “Alhamdulillah yang pertama dapat bantuan dari Pak Jokowi dua unit bangunan asrama lantai tiga untuk pembangunan rusunawa. Alhamdulillah yang kedua adalah bantuan dari pemerintah Turki untuk pembangunan masjid depan kampus,” syukurnya.
Selain masjid, nanti akan dibangun pula Hall Convention Center yang di dalamnya ada area bisnis, hotel, dan auditorium. Sementara untuk program akademik, UMB akan membuka tiga Prodi yaitu Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Akuntansi Syariah dan Perbankan Syariah.
“Bagi UMB, peradapan bukan sebuah tantangan. Kita harus berani. UMB adalah The Umbrella of Islamic Science. UMB nantinya akan menjadi payung ilmu yang berlandaskan Al Quran dan As Sunah”, pungkasnya. (MHR/Mif)