PWMU.CO-Menjadi aktivis dakwah harus banyak akal agar peran sebagai ibu rumah tangga tidak terabaikan. Pengajian jalan tapi anak-anak tidak sampai keleleran. Peran ganda ini dialami kader Nasyiatul Aisyiyah (NA) Tanggul Jember.
NA punya kajian rutin tiap pekan. Sabtu (10/2/2018) kali ini lokasinya di rumah kader Indah di Semboro. Karena jauh kajian diadakan pukul 13:00 padahal biasanya 13.30 dengan harapan bisa kembali ke rumah tidak terlalu sore.
Sudah sangat lumrah bagi anggota NA yang ibu-ibu muda itu membawa serta anak-anaknya dalam pengajian. Usia anak-anak kebanyakan balita meski ada juga yang berusia 7-8 tahun. Biasanya pengajian bertempat di SD Muhammadiyah 1 sehingga anak-anak dibiarkan bermain di halaman sekolah.
Pengajian kali ini agak berbeda suasana sebab pemilik rumah memiliki kolam renang. Anak-anak pun diizinkan oleh tuan rumah untuk berenang selama para ibu mengikuti kajian. Maka anak-anak pun heboh lebih dulu.
“Ibu, aku berenang ya,” pinta Lubena kepada ibunya.
“Ya boleh tapi tidak boleh lama-lama,” jawab ibunya.
“Amma Cindy, Nabil boleh ikut berenang?” tanya Nabil pada bibinya.
“Ya, Nak” jawab Amma Cindy. Anak-anak yang lain pun mengajukan permintaan sama.
Setelah mendapat izin, mereka bergegas menuju kolam di belakang rumah dan terjun ke air tanpa melepas baju. Mereka bersuka ria bermain air karena berenang seperti ini jarang terjadi.
Ibu-ibu kader NA pun bisa fokus mendengar ceramah pembicara di dalam rumah. Pengawasan anak-anak berenang diserahkan kepada anak yang sudah besar. Sesekali ibu-ibu juga mengawasi anak-anaknya.
”Bersyukur kita mampu menjalankan peran ganda ini kader NA. Kegiatan organisasi berjalan, pembinaan anak-anak juga lancar,” cetus Diyah, anggota NA. (Duodynar)