PWMU.CO-Namanya juga perkemahan ceria Pandu Athfal, tentu saja harus selalu ceria, tak ada susah. Suasana itu yang terjadi ketika SD Muhammadiyah 2 Full Day School Education Sangatta Kalimantan Timur menggelar perkemahan ceria Pandu Athfal, Jumat-Sabtu (9-10/2/2018).
“Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan Musda HW pertama Kutai Timur agar HW lebih semarak dan cepat berkembang di Sangatta,” kata Ketua Panitia Sevia Ika.
Baca Juga: HW Kafilah Faqih Oesman UMG Dilantik, Ditawari Gunakan Bukit Hollywood
Kemah bertempat di SD Muhammadiyah 2 dirancang untuk mencetak kader berkemajuan. “Kami ingin memperkenalkan Pandu HW kepada anak-anak, mencetak kader HW yang kreatif dan berkemajuan,” papar Sevia yang juga guru SD Muhammadiyah Sangatta ini.
Acara ini mendapatkan sambutan yang luar biasa, terbukti 221 Pandu Athfal mengikuti perkemahan ini. Mereka sangat antusias dan bersemangat. Bahkan ketika hujan mereka tidak mau berteduh malah bermain hujan.
Ketika guru pembina menyuruh berteduh dari hujan, anggota pandu malah menjawab, ini arena survival Bunda. Saat disuruh ganti baju olahraga, Gilbran siswa kelas 6B malah menjawab, ”Saya ndak bawa baju olah raga Bun, saya hanya bawa baju HW saja. Kata mama saya kita harus bisa bertahan hidup dengan apa yang ada.”
Pembina HW Linda Rofiko sebenarnya khawatir juga anak-anak ini jatuh sakit. Namun saking bersemangatnya perkemahan itu membuat para siswa mencoba semua rintangan. Begitu juga sewaktu outbound, halangan menjadi tantangan yang harus diuji coba.
“Kita sengaja membuat rute agar anak-anak berenang melewati sebuah empang yang sudah lama tidak dipakai,” ujar Linda Rofiko. Ketika anak-anak HW sampai di empang itu ada yang tertawa dan mencoba. Tapi ada juga yang menangis takut berenang.
Setelah teman-temannya mencoba merenangi empang itu dan berhasil naik, siswa yang semula menangis ini penasaran dan mencobanya. ”Setelah tahu rasanya berenang ehh, dia ketagihan dan minta berenang lagi,” tutur dara asal Lamongan ini bangga. Maka semua anggota HW berenang berulang-ulang di tempat ini.
Saat pembukaan juga tak kalah seru. Karena malam sebelum pembukaan hujan deras sehingga lapangan becek dan berlumpur kayak kubangan kerbau. Namun anak-anak HW tidak peduli mereka bersemangat berbaris sambil bermain lumpur. (Linda/Ernam)