PWMU.CO – Menyambut tamu diperlukan keramahan dalam pelayanan, terlebih jika tamu tersebut dari negara berbeda. Hal ini akan membawa kesan positif khususnya pada pertemuan pertama.
Seperti yang dirasakan Sabrina Holl saat pertama tiba di Terminal 2 Bandar Udara Internasional Juanda, Selasa (13/2/18) pagi. Senyum bahagia terlihat dari raut wajahnya ketika bertemu tim guru dari SMA Muhammadiyah 1 Taman, Sidoarjo (Smamita).
Sabrina—sapaan akrabnya—yang dijemput oleh Kepala Smamita Zainal Arif, Muad Sahlan, Irma Rusdiana, dan Emil Mukhtar, tampak sehat dan ceria seperti tak ada rasa lelah dalam dirinya.
Padahal ia telah menempuh perjalanan yang cukup panjang, hampir 15 jam. Sabrina terbang dari Munchen Jerman hari Senin, 12 Februari 2018 pukul 12.20 waktu setempat. Kemudian transit selama kurang lebih 45 menit di Singapura hari Selasa, 13 Februari 2018 pukul 07.50 dan tiba di Bandar Udara Internasional Juanda pukul 09.30 WIB.
Di dalam mobil, Sabrina bercerita padatnya lalu lintas di Indonesia yang jauh berbeda dengan di negara asalnya, Jerman.
“Wow! I am shock. The driver is on the right side, not left side,” ujarnya. Rupanya Sabrina kaget melihat kemudi mobil sekolah yang ada di sebelah kanan, bukan di sebelah kiri seperti di negaranya.
Di perjalanan, rombongan menyempatkan menikmati makanan di sebuah restoran yang ada di Surabaya. Sabrina memilih menu yang simple sebagai adaptasinya dengan masakan Indonesia, yakni udang crispy ditambah mayonaise dan sedikit nasi. Begitu juga minuman, ia hanya memesan segelas ice tea.
Di tempat makan, rombongan sempat bertemu dengan Din Syamsuddin bersama beberapa Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, yaitu Wakil Ketua Nur Cholis Huda, Sekretaris Tamhid Masyhudi, dan Kepala Kantor PWM Jatim Chusnul Choliq.
Usai makan, rombongan melanjutkan perjalanan pulang. Sabrina kembali dikagetkan dengan adanya kepulan asap tebal ketika kami melewati jalan pedesaan di Desa Wage, Taman, Sidoarjo. “Fire!” teriak Sabrina tanpa mengedipkan mata saking kagetnya. Ternyata, asap tebal tersebut karena ada lelaki sebaya yang sedang membakar sampah. Bahkan tak hanya sekali, kejadian itu ditemui di dua tempat lainnya.
Pukul 12.15 kami tiba di rumah Irma Rusdiana SPd, salah satu guru Smamita. Untuk sementara, Sabrina beristirahat di sana sambil menunggu kesiapan rumah Ibu Tatik—host family Sabrina—di Perumahan Taman Aloha H-4 Sidoarjo selama 1,5 bulan ke depan.
“It’s cute,” ucap Sabrina melihat seikat penebah terbuat dari lidi saat kami menyarankannya beristirahat di kamar. Kamar yang ia tempati adalah kamar yang juga anak kandung Ibu Tatik.
Melihat ketertarikan Sabrina dengan penebah lidi tersebut, Muad Sahlan mencoba menjelaskan fungsi dan kegunaan penebah itu. Sabrina tampak menganggukkan kepala tanda mengerti, sembari tersenyum heran.
Sabrina Holl, gadis asal Jerman itu akan menjadi intern teacher di Smamita mulai Rabu, 14 Februari 2018 hingga akhir Maret 2018. Sabrina merupakan Exchange Participant dari Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC), sebuah organisasi pemuda internasional yang melatihkan kepemimpinan dan social project.
Welcome to Indonesia, enjoy your trip! (EME/AK)