PWMU.CO – Dua hari pasca penetapan dirinya sebagai calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur tahun 2018, Khofifah Indar Parawansa berkunjung ke kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Jalan Kertomenanggal IV/1 Surabaya, Rabu (14/2/2018).
Tujuannya untuk bersilaturrahmi dengan jajaran Pimpinan PWM Jawa Timur dan para pimpinan Organisasi Otonom Muhammadiyah (Ortom) tingkat wilayah. Cagub Jatim dengan nomor urut satu, yang berpasangan dengan Cawagub Emil Elestianto Dardak ini datang ditemani oleh beberapa tim suksesnya.
”Terima kasih saya diberi waktu untuk bisa bersilaturrahmi dengan keluarga besar Muhammadiyah Jatim. Kedatangan saya ke sini bukan kali ini saja, tapi sudah bebeapa kali. Saya berharap silaturrahmi ini terus terjaga baik,” ujarnya.
Khofifah lalu menyampaikan beberapa persoalan di Jatim yang menjadi fokus garapannya. Salah satunya persoalan masih tingginya angka kemiskinan di Jatim. Disebutkan, gini rasio kemiskinan ditingkatan perkotaan di Jatim mencapai 0,442.
”Persoalan kemiskinan yang cukup tinggi ini harus bisa diurai dan butuh peran semua pihak. Termasuk peran Muhammadiyah,” paparnya
Selain soal kemiskinan, persoalan lain yang juga mendapat perhatian mantan Menteri Sosial Republik Indonesia ini adalah tingginya kasus HIV dan AIDS di Jatim.
”Kasus HIV di Jatim merupakan yang tertinggi se-Indonesia. Sementara kasus AIDS menempati urutan kedua se-Indonesia,” terangnya. (Aan)
PWMU.CO – Dua hari pasca penetapan dirinya sebagai calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur tahun 2018, Khofifah Indar Parawansa berkunjung ke kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Jalan Kertomenanggal IV/1 Surabaya, Rabu (14/2/2018).
Tujuannya untuk bersilaturrahmi dengan jajaran Pimpinan PWM Jawa Timur dan para pimpinan Organisasi Otonom Muhammadiyah (Ortom) tingkat wilayah. Cagub Jatim dengan nomor urut satu, yang berpasangan dengan Cawagub Emil Elestianto Dardak ini datang ditemani oleh beberapa tim suksesnya.
”Terima kasih saya diberi waktu untuk bisa bersilaturrahmi dengan keluarga besar Muhammadiyah Jatim. Kedatangan saya ke sini bukan kali ini saja, tapi sudah bebeapa kali. Saya berharap silaturrahmi ini terus terjaga baik,” ujarnya.
Khofifah lalu menyampaikan beberapa persoalan di Jatim yang menjadi fokus garapannya. Salah satunya persoalan masih tingginya angka kemiskinan di Jatim. Disebutkan, gini rasio kemiskinan ditingkatan perkotaan di Jatim mencapai 0,442.
”Persoalan kemiskinan yang cukup tinggi ini harus bisa diurai dan butuh peran semua pihak. Termasuk peran Muhammadiyah,” paparnya
Selain soal kemiskinan, persoalan lain yang juga mendapat perhatian mantan Menteri Sosial Republik Indonesia ini adalah tingginya kasus HIV dan AIDS di Jatim.
”Kasus HIV di Jatim merupakan yang tertinggi se-Indonesia. Sementara kasus AIDS menempati urutan kedua se-Indonesia,” terangnya. (Aan)