PWMU.CO – Bintang Wisuda XXXII Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) kali ini adalah Mohamad Taufiq Ali. Meski bukan peraih IPK tertinggi, tapi Ali—sapaan akrabnya—menjadi pusat perhatian ribuan undangan yang hadir.
Rektor UMG Prof Dr Setyo Budi MS dan Dekan Fakultas Teknik Pregiwati Pusporini PhD pun harus turun dari podium untuk memberikan selamat pada mahasiswa Program Studi Teknik Informatika itu.
Perlakuan istimewa UMG terlihat juga saat prosesi wisuda. Fakultas Teknik yang semestinya mendapat giliran terakhir dari enam fakultas yang ada, didahulukan. Bahkan Ali yang mestinya maju di urutan kedua di fakultas itu juga didahulukan. Artinya, Ali menjadi wisudawan pertama yang dikukuhkan rektor.
Siapakah Ali (26 tahun) yang mendapat perlakukan istimewa itu? Mahasiswa kelahiran Kediri itu ternyata mempunyai keterbatasan fisik alias peyandang difabel.
Ketaksempurnaan fisik putra pasangan Kusnaini dan Maryam (almarhumah) itu bermula dari kelahirannya yang prematur pada usia 7 bulan kandungan.
Meski harus memakai kursi roda, tetapi semangat Ali untuk menempuh studi di UMG sangat luar biasa.
Anak kedua dari empat bersaudara itu dikenal sangat rajin selama masa studinya. Seperti diakui Umi Chotijah MKom, dosennya.
Dia mengungkapkan, Ali sangat rajin dan selalu datang lebih awal saat kuliah. “Ali juga anaknya sangat responsif dalam setiap menerima pelajaran,” ungkapnya.
Ditemui di sela wisuda yang berlangsung di halaman Kampus UMG, Kamis (15/2/18) pagi, Kusnaini sangat bahagia. Ia bersyukur, meski dengan keterbatasannya, anaknya tetap bersemangat untuk menuntaskan kuliah S-1-nya.
Pensiunan pegawai PT Petrokimia Gresik itu bahkan ingin agar Ali melanjutkan kuliah S2. “Tapi semuanya terserah Ali,” ujarnya.
Sayang, kebahagian Ali tak bisa dirasakan oleh ibunya, Maryam. “Sepekan yang lalu ketika melakukan ibadah umrah bersama saya dan Ali, ia meninggal dunia di Tanah Suci,” ujar Kusnaini dengan wajah sedih.
Ketika dimintai komentarnya oleh PWMU.CO, Ali belum memastikan akan ke mana usai diwisuda. “Saya pingin sendiri dulu,” ujarnya singkat. Terlihat matanya berkaca-kaca. Bangga dan sedih bercampur jadi satu.
Selamat dan sukses Ali! (Tsa)