PWMU.CO – OSIS Pondok Tahfidzul Quran As Sukarti Salatiga, Jawa Barat, menggelar Seminar Remaja Islam, Sabtu (17/2/18). Seminar yang diikuti 300 peserta ini berlangsung meriah.
Peserta yang mayoritas siswa SLTA memadati masjid Abu Bakar Asshiddiq. Sementara peserta akhwat alias putri menempati tribun teras masjid.
Begitu Kang Abik, sapaan dari penulis novel best seller Habiburrahman El Shirazy, yang didaulat menjadi pemateri ini memasuki lokasi seminar, para peserta
langsung menyambutkanya dengan senyum lebar.
Tidak hanya Kang Abik yang mampu memagnet peserta, namun topik seminar “Karena Cinta Bukan untuk Diobral tapi untuk yang Halal”, juga benar-benar menantang para remaja untuk hadir.
“Sampai hari kiamat cinta selalu menarik. Cinta dalam Alquran adalah mulia. Siapa yang bisa menempatkan cinta yang sesungguhya, maka dia akan memperoleh kemuliaan,” papar lulusan Hadits Universitas Al-Azhar Kairo ini.
Penulis novel Ketika Cinta Bertasbih (KCB) ini, menjelaskan bahwa dari 99 Asmaul Husna, ada dua nama yang paling sering disebut dan setiap hari dilafalkan umat Islam. Yaitu Arrahman dan Arrahim dalam lafal basmallah. Dua asma ini membuktikan bahwa cintanya Allah tidak terbatas, termasuk kepada orang-orang yang durhaka.
Ayah dari tiga anak ini menjelaskan bahwa Arrahman adalah curahan nikmat yang nampak yang diterima oleh makhluk Allah di dunia. Inilah hakekat cinta Allah, tanpa balas.
Lalu Arrahim adalah curahan rahmat lembut dan khusus mereka yang taat kepada Allah Swt.
Kang Abik mengibaratkan nikmat di dunia seperti air di dalam lubang jarum yang dibagi seluruh manusia.
“Jadi kalau Anda ingin mencari cinta sejati, maka mendekatlah kepada Sang Pemilik cinta, yaitu Allah Swt. Kalau kalian merengek-rengek cinta kepada manusia, maka yakinlah cinta manusia terbatas dan bersiaplah kalian untuk kecewa”, kata Sutradara KCB ini.
Penulis novel Ayat-ayat Cinta ini memberikan resep, bagaimana cinta bisa berbalas di dunia dan akhirat.
“Cintailah dan sayangilah sesama karena Allah. Bukan karena benda ataupun keelokan wajah, dan ketahuilah bahwa sebaik-baik cinta adalah cinta kepada Rasulullah. Karena beliaulah yang akan memberikan syafaat kelak di akhirat, dengan cara teladani perilaku dan akhlaknya,” kata sastrawan ini.
Kepala Madrasah Aliyah Assurkati, Abdak Lail, menyampaikan tujuan dilaksanakan seminar ini untuk memberikan pemahaman yang sebenarnya apa makna cinta dan mengelola cinta pada diri manusia, khususnya remaja Muslim.
“Para remaja harus diberi pemahaman tentang persoalan ini,” ujarnya. (Mohamad Su’ud/Mif)