PWMU.CO – Bom waktu sekarang adalah generasi Islam zaman now, generasi yang lahir pada tahun 1980-2000-an dengan usia rata-rata 37 tahun. Ini menjadi poin penting yang disampaikan Prof Dr Thohir Luth MA, Ahad (18/2/18).
“Orang Yahudi dan Nasrani sudah putus asa terhadap kegagalan rencana mereka yang terkoordinir dan rapi, yaitu bagaimana menghancurkan Islam,” tuturnya dalam Pengajian Ahad Pagi Keluarga Besar Muhammadiyah dan Aisyiyah Kebomas, Gresik.
Bertempat di Masjid At Taqwa Giri, Kebomas, Gresik, pria kelahiran Flores tahun 1954 ini mengungkapkan rencana itu sampai hari ini menemui kegagalan dan yang nampak justru kemajuan Islam yang tak terbendung.
“Dua puluh tahun yang lalu, di Inggris, Amerika, Australia, dan beberapa negara di Eropa, kita tidak pernah mendengar wali kota Muslim. Tapi sekarang, Rusia dan Cina telah memberi tempat yang bagus terhadap pemimpin-pemimpin yang berasal dari Muslim, bahkan Presiden Singapura adalah wanita yang beragama Islam,” ujarnya.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur ini menjelaskan keberadaan generasi zaman now dengan segala sikap dan sifat mereka serta bagaimana keberadaan generasi zaman old untuk bertanggung jawab menerima keadaan harus menjadi perhatian.
“Generasi yang disiapkan mereka ini dalam doktrin sebuah generasi Islam yang menghancurkan Islam itu sendiri. Generasi ini memiliki tiga sifat atau watak, generasi yang suka kebebasan tanpa batas, suka kesenangan tanpa batas, dan cuek dengan lingkungan sekitar,” ungkapnya.
Prof Thohir—panggilan akrabnya—menegaskan generasi yang mengagungkan kebebasan tanpa batas adalah generasi yang telah terpengaruh arus globalisasi.
“Contoh kasus, baru nikah satu bulan, sudah hamil tiga bulan. Ibu yang menganiaya anaknya sampai mati, anak bunuh bapaknya untuk dapat warisan, dan ibu jual anak untuk membeli sabu-sabu,” ucapnya.
Menurut Prof Thohir, generasi yang suka akan kesenangan tanpa batas adalah kesenangan yang tidak dikendalikan nilai-nilai moral dan agama.
“Apa yang mereka inginkan, mereka lakukan meski berlawanan dengan norma agama ataupun adat. Seluruh panggilan hawa nafsu mereka turuti,” jelasnya.
Prof Thohir mencontohkan generasi yang bersikap cuek dengan lingkungan sosial seperti banyak mahasiswa atau siswa nongkrong-nongkrong di tempat-tempat orang kaya meskipun dalam kesehariannya mereka kurang. Apa yang dirasa tabu, buat dia tak masalah.
“Firman Allah Swt dalam surat At Tahrim ayat enam berisi tanggung jawab orangtua untuk menyelamatkan anaknya. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan,” tegasnya.
Selamatkan generasi Islam! (Mahfud Efendi/TS)