PWMU.CO – Memilih pemimpin itu suatu keharusan untuk menciptakan suasana masyarakat yang kondusif
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kenjeran Nardi SThI dalam Pengajian Ahad Pagi Pimpinan Cabang Aisyiyah Wringinanom, Gresik, Ahad, (18/2/18).
Bertempat di Masjid An-Nuur Dusun Kandangasin RT 01 RW 03 Wringinanom Gresik dia mengangkat tema “Urgensi Kepemimpinan dan Kreteria Pemimpin yang Baik Menurut Islam”.
Bendahara Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Kenjeran ini menyampaikan kepemimpinan adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam Islam. “Allah Subhanahuwataala berfirman yang artinya, ‘Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya) dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Alquran) dan Rasul (sunahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya.’,” ucap Nardi mengutip Alquran Surat An-Nisa Ayat 59.
Dari ayat inilah, kata dia, maka kita harus bisa memilih pemimpin yang adil karena bisa mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat. Sedangkan pemimpin dzalim bisa mendatangkan kesengsaraan bagi masyarakat.
“Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa tidak halal bagi tiap orang yang berada di bumi yang terpencil kecuali mereka melantik salah seorang dari pada mereka sebagai pemimpin,” kata dia mengutip hadits riwayat Ahmad bin Hanbal dalam Musnad Ibn Hanbal terbitan Dar al Fikr, Beirut.
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya ini juga menjelaskan tentang kriteria pemipmpin yang harus diperhatikan. “Menurut Dr Abdul Mu’ti yaitu, pertama seorang pemimpin haruslah memiliki sifat yang ahliah, yaitu berkemampuan. Mereka adalah orang-orang yang memiliki kecerdasan, keterampilan, dan pengalaman memimpin,” ungkapnya.
Kedua, seorang pemimpin harus memiliki sifat amanah atau dapat dipercaya, jujur, dan bertanggung jawab.
Ketiga, pemimpin selayaknya memiliki akhlak yang mulia, rendah hati, santun, berwibawa dan bersahaja.
Keempat, pemimpin harus syajaah yaitu berani menegakkan kebenaran, amar makruf nahi mungkar dengan jabatannya, serta berani mengambil risiko atas kebijakan yang telah diambil.
Kelima, pemimpin hendaklah seorang yang mampu menjaga persatuan, menghormati perbedaan, mencintai rakyat, dan sesama.
Nardi berpesan bahwa memilih pemimpin itu suatu keharusan untuk menciptakan suasana masyarakat yang kondusif. “Maka cari dan pilihlah pemimpin yang beriman dan bertakwa kepada Allah. Pilihlah pemimpin yang jujur, amanah, adil dan selalu mementingkan rakyatnya,” pesannya. (Nar/Habibie)