PWMU.CO-Forum Komunikasi Alumni (FOKAL) IMM Aufklarung Malang fokuskan pada dua kegiatan usaha yang riil yaitu ternak kambing dan jual beli properti di area Malang raya.
Hal tersebut menjadi tekad bersama yang dirembuk dalam diskusi FOKAL IMM Aufklarung di Bee Jay Bakau Resort (BJBR) Probolinggo, Sabtu (17/2/2018) malam.
“Saya memiliki sebidang tanah kavling yang letaknya di sekitar UMM kampus 3, atau di daerah Tirto Utomo masuk ke selatan terus, dan silakan dikelola. Bisa dibangun rumah untuk dijual, untungnya bisa untuk pengembangan bisnis yang digagas oleh FOKAL IMM Aufklarung Malang,” ujar Kiartha King, pemilik tanah kavling tersebut saat melontarkan gagasan bisnisnya.
“Untuk pengelolaan bisa dikerjakan teman-teman sipil yang paham seputar bisnis properti ini,” tambahnya yang juga pemilik usaha laptop di Malang.
Berita terkait: Reuni Bisa Mencarikan Jodoh bagi Kader yang Jomblo
“Nanti pemasaran bisa kita carikan pembeli yang berminat dan diusahakan tidak diangsur, untuk mempercepat perputaran roda bisnis properti ini,” kata Vivin Herdiansyah, alumni FT sipil UMM, anggota FOKAL Aufklarung Malang yang juga pelaku bisnis properti tersebut.
Selain itu Setiyo Budi juga siap memberikan kucuran dana untuk usaha bidang ternak kambing. “Saya siap mengucurkan dana awal untuk usaha ternak kambing di Malang, terserah kawan-kawan pilih lokasi dimana, asal ada kontrol dan kejelasan usaha ternak kambingnya,” kata Budi alumni FT Mesin UMM angkatan 96 ini.
Menurut Budi, panggilan akrabnya, ini momen bagus untuk usaha ternak kambing, karena kurang empat-lima bulan lagi Idul Adha.
“Mumpung harga kambing sekarang masih relatif murah jadi bisa kita beli kambingnya agak banyak, dan kawan-kawan cari kandang plus peternaknya. Nanti saat Idul Adha dijual lagi, dan insya Allah dapat untung, lumayan buat nambah-nambah kas FOKAL Aufklarung dan untuk modal usaha,” jelasnya sambil menunjuk salah satu penanggung jawabnya.
“Kita targetkan dalam dua bulan ini terjadi aktivitas usaha yang dikelola oleh kawan-kawan FOKAL Aufklarung sendiri, meski hanya kecil-kecilan dan riil,” tambahnya.
“Setelah dua target kegiatan usaha tersebut berjalan, kita bisa memikirkan kelanjutannya yang lebih tertata, terorganisir dan sistematis. Termasuk dianggarkan gaji bulanan untuk pengelola usaha tadi,” pungkas Budi. (Izzudin)