PWMU.CO-Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) 2 Campurejo Panceng Gresik mengunjungi Indonesian Islamic Art Museum di Paciran Lamongan, Rabu (21/2/2018). Ini kunjungan pembelajaran di luar kelas.
Acara ini diikuti 21 siswa kelas 5 didampingi oleh guru Bahasa Indonesia Nurkhan dan wali kelas Moh. Ayub MPd. Mereka berangkat dari madrasah pukul 08.00 sampai di lokasi pukul 08.30. Jaranya dekat karena sama-sama berada di wilayah perbatasan Gresik-Lamongan.
Baca Juga: Jaring Calon Murid, Hamas School Gelar Try Out Siswa SD/MI Kawasan Pesisir
Sebelum masuk ke museum anak-anak berbaris dulu mendengar pengarahan dari wali kelas Mohammad Ayub MPd. ” Masuk ke museum jaga ketertiban, bicara yang sopan, dan selalu bergandengan tangan jangan berpencar. Siap anak-anak!” katanya.
”Siap!” jawab anak-anak serentak.
Rombongan disambut ramah oleh pemandu Farida. “Selamat pagi, Adik-adik…”
“Selamat pagi, Mbak….” jawab anak-anak.
Kemudian rombongan dipersilakan masuk ke ruang audio visual. Anak-anak duduk di kursi. “Adik-adik semua, museum ini secara dibuka pada 28 Desember 2016. Walaupun satu kompleks dengan Wisata Bahari Lamongan (WBL) tapi beda manajemen,” kata Farida.
Museum ini ada tiga zona. Pertama adalah zona audio visual. Kedua, zona koleksi benda-benda kuno peninggalan Islam. Ketiga, zona sejarah perkembangan agama Islam dari zaman ke zaman.
”Sekarang silakan adik-adik melihat film sejarah perkembangan Islam dari masa ke masa,” lanjut Farida. Ruang audio visual berisi film sejarah Islam mulai kelahiran Nabi Muhammad sampai masuknya Islam ke Indonesia.
Setelah melihat film sejarah Islam, anak-anak diberi pertanyaan. Jika menjawab benar dapat hadiah. “Tahun berapa Nabi Muhammad lahir?” tanya Farida. Dengan semangat sambil mengangkat tangan Aghni menjawab, “12 Rabiul Awal.”
“Bukan tanggalnya sayang…” sahut pemandu.
Aghni berpikir sejenak. “Tahun 571,” teriak Aghni. Jawabannya betul ,dia mendapat hadiah. Pertanyaan berikutnya dilontarkan lagi, anak-anak berebut menjawab. Sesi di audio visual seru sekali.
Selanjutnya dipandu melihat zona dua dan tiga. Banyak sekali koleksi di ruang ini. Ada perkembangan kerajaan Mughal, ada Alquran kecil yang dibawa setiap saat oleh orang-orang Islam saat bepergian jauh dan perang. Dijelaskan, para prajurit zaman dulu rata-rata hafal 30 juz Alquran. Ada lagi koleksi baju besi perang. Juga ada gamelan, boneka wayang, pintu kayu tradisional Madura. Pukul 11.44 rombongan shalat Dhuhur berjamaah kemudian pulang. (Nurkhan)