PWMU.CO-Sebanyak 65 siswa dan guru SD Muhammadiyah 01 Tanggul yang dikenal sebagai SD Muhita Jember berangkat ke Kota Gudeg Yogyakarta untuk napak tilas perjuangan KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah.
Rombongan ini berangkat dengan KA Logawa dari Stasiun Tanggul pukul 06.36 dipimpin kepala sekolah HM Burhanudin Harahap MPd. Mereka dijadwalkan tiba di Stasiun Lempuyangan Yogyakarta pukul 16.17.
Baca Juga: Akhirnya Allah Mengabulkan Doa Anak Kelas Dua SD Ini
Burhanudin menjelaskan, acara ini selama tiga hari dua malam rombongan menginap di BLK PAY Aisyiyah di Jl KH. Agus Salim. Objek kunjungan napak tilas tempat bersejarah di sekitar Masjid Gede Kauman, Langgar Kidul kemudian ziarah ke makam KH Ahmad Dahlan di Karang Kajen.
Kegiatan lainnya juga diselipkan seperti melihat Kraton Yogya, Candi Prambanan dan jalan-jalan ke Malioboro . Rombongan juga sambaing ke Kantor Redaksi Suara Muhammadiyah di gedung barunya.
”Tujuan kegiatan ini agar siswa mengenal dan mengetahui Muhammadiyah lebih dekat sehingga menumbuhkan rasa cinta semakin kuat. Kalau selama ini siswa melihat kisah perjuangan KH Ahmad Dahlan dari film sang Pencerah, melalui kegiatan napak tilas ini siswa kita tunjukkan langsung tempat-tempat yang ada hubungannya dengan sejarah berdirinya Muhammadiyah,”” terang Burhanudin Harahap.
Walimurid mengantar keberangkatan rombongan sampai di pintu Stasiun Tanggul mulai pukul 05.30. Sebelum kereta datang semua peserta yang melakukan boarding pass dan pemeriksaan tiket.
Edy Sulistiyo, orangtua Dzakiyatus Salma kelas 6 menyatakan sangat senang dengan program napak tilas ini. ”Saya sangat mendukung kegiatan ini. Insya Allah sangat bermanfaat untuk melatih kemandirian, kedisiplinan, keberanian, tanggung jawab, dan membantu anak-anak untuk belajar sejarah perjuangan KH Ahmad Dahlan, ” ungkapnya.
“Semoga program ini bisa berkelanjutan dilaksanakan enam bulan sekali dan tidak hanya kelas 5 dan 6 saja tapi kelas 3 dan 4 juga bisa ikut,” ujarnya.
Muhammad Diva’ul Islam siswa kelas 5A juga bergembira mengikuti kegiatan ini. ”Saya bisa tahu secara langsung masjid di alun-alun dan tempat wisata di Yogya, kota kelahiran Mbah Uti saya. Yang penting bisa belajar bersama teman-teman di Suara Muhammadiyah karena saya ingin tahu bagaimana proses pembuatan majalah yang setiap minggu datang rumah saya,” kata dia.
Rombangan napak tilas dilepas oleh Ketua PCM Tanggul H Buchori Sutrisno. Menurut Buchori, kegiatan ini memberikan pengalaman bermakna bagi anak-anak. Karena itu PCM sangat mendukung progam ini. “Saya berterima kasih kepada bapak ibu guru sudah mengadakan kegiatan ini mengenalkan anak-anak ke tempat asal berdirinya Muhammadiyah. Harapan kami setelah kegiatan ini Muhammadiyah semakin melekat di hati anak-anak sehingga ke depan matahari-matahari kecil ini banyak bermunculan di muka bumi , ” ujarnya. (Hanz)