PWMU.CO-Kontingen Tapak Suci Panti Asuhan dan Ponpes Al Mizan Lamongan berhasil menyabet dua kejuaraan bergengsi sekaligus. Pertama, dalam ajang Muhiba Fight yang diselenggarakan pada 8-10 Februari 2018.
Di pentas ini kontingen berhasil menjadi juara umum setelah menyisihkan peserta lain se karesidenan. Mereka membawa pulang enam medali dari berbagai kelas. Di antaranya dua medali emas, dua medali perak dan dua medali perunggu.
Baca Juga: Ponpes al-Mizan Buka Wakaf untuk Pembangunan Asrama
Juara 1 kelas C putri oleh Rakha Hygal G, juara 1 kelas E putra diraih Muza’in, juara 2 kelas C putri disabet Natasya Daffa, juara 2 kelas B putra diperoleh M. Luthfian Akmal, juara 3 kelas D putri oleh Alfiya Rahma Z, dan juara 3 kelas E putri direbut Elsa Amelia
Kedua, menang dalam kejuaraan Berlian Open #2 yang berlangsung di SD Muhammadiyah 2 GKB pada 16-18 Februari 2018 lalu. Kontingen Tapak Suci Al Mizan meraih hasil positif dengan mengumpulkan 725 poin, meninggalkan pesaing terdekatnya MTsM Wotan dengan 350 poin dan Pimda Gresik dengan 325 poin.
Dengan raihan poin tersebut, Kontingen Al Mizan berhak membawa pulang juara umum serta 6 medali emas, 4 perak dan satu perunggu. Rincian pemenangnya Alfia puji A juara 1 kelas A putri, M. Luthfian Akmal juara 1 kelas B putra, Raka Hygal G juara 1 kelas C putra, Alfiya Rahma Z juara 1 kelas D putri, M. Muza’in juara 1 kelas E putra, Flora Hanin A juara 1 kelas G putri, Natasya Daffa juara 2 kelas C putri, M. Rizki F juara 2 kelas F putra, Uwais Al Qorni juara 2 kelas G putra, Audree S, Hidayatul L dan Putri Ayu N juara 2 kelas bebas beregu putri serta Hernanda Abdul Rouf dan Maadhim Fiya , Ardiansyah R juara 3 kelas bebas beregu putra.
Pembina Tapak Suci Al Mizan Ahsan mengungkapkan raihan ini tak lepas dari kerja keras anak-anak dalam latihan. “Disiplin dan sungguh-sungguh itu kuncinya, kami berlatih seperti biasa sepekan sekali, tapi alhamdulillah anak-anak disiplin dan sungguh-sungguh sehingga hasil yang diraih juga maksimal,” ungkapnya.
Ahsan berharap ke depan, anak didiknya tidak jumawa dan berpuas diri. “Sebagai pembina saya mengharapkan sekali dan selalu menekankan agar anak anak tidak jumawa dan berpuas diri, ini adalah bagian dari perjuangan seorang hamba kepada Tuhannya, bakti anak kepada orang tuanya, dan murid pada gurunya. Selamat untuk anak anakku, “pungkasnya (Syaif)