PWMU.CO-Puluhan murid SDM 3 Ikrom Wage Taman Sidoarjo berkunjung ke Kampung Bebek Desa Candi. Mereka adalah siswa kelas 4 yang ingin mengetahui cara membuat telur asin dalam tema pembelajaran makanan khas nusantara.
Mereka tiba di lokasi pukul 09.00 di rumah Sulaiman, salah seorang pengusaha telur asin. Pak Sulaiman juga pengurus home industry di kampung bebek ini. “Proses pembuatan telur asin dimulai dengan perawatan bebek, mengambil telur asin, pengasinan sampai proses memasak telur bebek,” jelas Sulaiman.
Baca Juga: Senangnya Bisa Memetik Buah Naga dan Membuat Roti
Proses memasak telur asin ada empat cara, sambung Sulaiman, ada yang dikukus, dioven, digoreng, dan dibakar. Telur asin kukus menghasilkan rasa original. Telur bakar rasanya mirip kepiting, yang digoreng rasa udang, dan yang dioven menghasilkan rasa salmon.
“Ohhh..telur asin ada rasa udang, kepiting, dan salmon juga ya. Asyik kalau begitu,” komentar para siswa. “Saya tahunya ya telur asin rebus,” tukas yang lain.
Setelah menjelaskan proses pembuatan telur asin, anak-anak diajak keliling peternakan bebek dan melihat langsung proses pengasinan telur dan empat cara memasaknya. Setelah melihat prosesnya, siswa mempraktikkan cara mengasinkan telur bebek dengan memasukkan telur ke dalam adonan bubuk batu bata, garam dan air. Mereka mempraktikkan satu persatu.
Pembelajaran di Kampung Bebek memberikan kesan menyenangkan bagi siswa. Telur bebek yang selama ini mereka makan menjadi tahu cara membuatnya. “Saya senang melihat cara membuat telur asin dan mempraktikkan. Ternyata di sini ada telur asin bermacam rasa,” ujar Jasmin Qatrunnada, siswa.
Walikelas 4 Imam Hambali Nur Suciati S.Pd menjelaskan, pembelajaran di luar kelas ini bertujuan agar siswa mengetahui langsung proses pembuatan telur asin dengan berbagai varian rasa. Juga memperkenalkan produk lokal atau makanan khas kota Sidoarjo, terutama Desa Candi.
“Pembelajaran langsung dan nyata seperti di Kampung Bebek mampu membuat daya ingat siswa lebih kuat dan lama terhadap peristiwa sehingga pembelajaran lebih bermakna,” ujar Nur Suciati dihubungi Ahad (25/2/2018). Dia menerangkan acara ke Kampung Bebek itu berlangsung Rabu, 21/2/2018. (M. Nasikin)