PWMU.CO – Isyhadu bi anna Muhammadiyah, alias saya Muhammadiyah, adalah mental yang harus terbangun dalam diri tiap kader Muhammadiyah. Meski terlihat kecil, tapi pengakuan ini bermakna besar dan penting dalam membangun kepercayaan diri kader saat terjun di masyarakat.
Demikian disampaikan Moh. Kasan, anggota Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang dalam sambutannya pada Darul Arqam Nasyiatul Aisyiyah (DANA) II Kota Malang, Sabtu (24/2/18).
Mental ini, kata Kasan, penting lantaran jalan dakwah Muhammadiyah bukanlah jalan yang mudah dan lurus tanpa hambatan.
Mengutip pesan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kasan menyatakan kuantitas kader adalah problem paling wajar dari tiap organisasi. “Kader jangan berharap kuantitas yang banyak. Namanya kader ya memang sedikit. Kalau banyak, namanya masyarakat umum,” terang Kasan.
Pesan ini ditekankan Kasan pada puluhan peserta DANA II. Dikatakannya, perkaderan formal seperti DANA bukanlah motivasi utama menjaring kader. Melainkan, media menanamkan nilai ke-NA-an. Jika nilai sudah tertanam, maka berkiprah di masyarakat seperti marwah NA sebagai gerakan sosial kemasyarakatan merupakan konsekuensi logis.
“Apalah artinya jika sudah dikader, tapi kehidupan di masyarakat biasa-biasa saja. Siapa pun, saat terjun langsung di masyarakat, maka akan diuji dengan ujian yang sangat berat. Namun, ingatlah, ujian yang kita alami saat ini sama sekali tak sebanding dengan ujian para nabi saat berdakwah dulu,” nasihat Kasan.
Oleh karenanya, DANA harus menjadi refleksi bagi tiap kader untuk serius. “Bersungguh-sungguh mengkader siapa? Sesungguhnya mengkader diri sendiri,” pesan Kasan.
Jika ideologi isyhadu bi anna Muhammadiyah sudah tertanam dalam diri, lanjut Kasan, maka ujian apapun yang dihadapi di jalan dakwah, kader tetaplah kader. “Berdayakan diri, barulah kita bisa memberdayakan orang lain dan masyarakat,” pesannya.
DANA II tak hanya diikuti oleh Nasyiah—sebutan populer NA—melainkan juga anggota IMM dan IPM dari berbagai kampus di kota Malang yang telah mengikuti Darul Arqam Dasar atau Taruna Melati.
Kegiatan ini digelar selama dua hari sejak Sabtu hingga Ahad (24-25/2) di SD Aisyiyah Kota Malang.
Berbagai materi yang diberikan dalam DANA II bertujuan untuk penguatan kader dalam berkiprah di masyarakat melalui ortom-ortom Muhammadiyah, terutama NA. (Isna)