Inspiratif! Di Sekolah Ini, Siswa Terlambat Malah Dapat Pahala

Siswa yang terlambat akan dapat pahala membaca Alquran dan hadits. (Mohammad Ali Burhan/PWMU.CO)

PWMU.CO – MTs Muhammadiyah 1 Malang (Matsamutu) memberlakukan disiplin waktu yang ketat kepada para siswanya. Bagi yang terlambat, dihukum dengan membaca Al-Quran.

Sekolah yang berlokasi di Jalan Baiduri Sepah No. 27 Tlogomas Lowokwaru Kota Malang ini memiliki jadwal masuk pukul 06.30. Pada jam tersebut kegiatan rutin madrasah sudah dimulai. Bertempat di masjid para siswa melaksanakan shalat Dhuha.

Hal ini merupakan pembiasaan yang bertujuan untuk mendidik para siswa beserta bapak-ibu guru madrasah. Supaya, sebelum melakukan aktivitas proses belajar mengajar, ibadah harus diutamakan. Harapannya, keberkahan dan 9 etos kerja dapat diraih.

Namun sebelum melaksanakan shalat Dhuha, para siswa madrasah terlebih dahulu melafalkan hadist dan ayat Al-Quran bersama-sama.

Tentu tidak semua hadist dan ayat Al-Quran, melainkan yang sudah dipilihkan dan dibukukan di buku Birohim. Sehingga mempermudah siswa Matsamutu untuk membaca dan mempelajarinya. Walau di sisi lain dituntut untuk menghafalkan semua muatan yang terdapat dalam Birohim.

“Pihak sekolah harus mengerti alasan keterlambatan para siswa. Saat mereka ditanya, kita akan menemukan jawaban yang beragam. Ada karena bangun kesiangan, nunggu adik, orang tua yang masih masak,” kata Waka Kesiswaan Heppy Ikmalul M.

“Sehingga kita pun akan memberikan toleransi yang itu tidak memberatkan siswa itu sendiri, karena kalau kita beratkan hukuman untuk yang terlambat bisa jadi nanti mereka tertekan kalau datangnya telat,” imbuhnya.

Jadwal masuk pukul 06.30 terbilang cukup pagi untuk tingkat sekolah menengah pertama atau yang sederajat. Tidak menutup kemungkinan ada saja yang terlambat. Konsekwensinya, para siswa yang terlambat akan terkena hukuman.

“Banyak pahala Pak. Walau datangnya telat tetapi hukumannya tidak memberatkan siswa malahan membaca Al-Quran. Sehingga siswa yang tidak lancar baca akan belajar membaca juga,” ungkap Ghozi Akhsan kelas 8C.

Bagi Eka Safitri kelas 9B, selama semester genap dirinya mengakui sudah dua kali terlambat dan mendapat hukuman yang sama.

“Alhamdulillah tidak dihukum malah dapat pahala. Karena yang terlambat disuruh membaca Al-Quran dan juga bisa ingat-ingat hafalan,” ujarnya. saat ditanyakan bagaimana kesannya.

Menghukum siswa-siswi dengan membaca Al-Quran akan menumbuhkan kesadaran, berbeda sekali dengan hukuman fisik. (Mohammad Ali Burhan/Mif)

Exit mobile version