PWMU.CO-Perpustakaan Kebun Binatang Surabaya yang biasanya sepi, Ahad (25/2/2018) tampak ramai pengunjung. Bukan hendak membaca buku tapi mengikuti dan menonton lomba pidato memperingati Hari Anak Nasional (HAN).
Lomba ini diadakan oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya dengan tema Mengenal Budaya Daerah untuk Lebih Mencintai Indonesia. Selain lomba pidato, di lokasi lain digelar lomba membatik, menganyam, mewarnai. Acara ini diikuti ratusan siswa SD/MI se Surabaya.
Berita Terkait: Para Siswa Ini Unjuk Kreativitas Membatik dan Menganyam di Hari Anak
Tempat lomba pidato dibagi menjadi dua berdasar zona. Lantai 1 untuk peserta Kecamatan Mulyorejo dan Tambaksari. Sedangkan lantai 2 untuk Rungkut, Tenggilis, Sukolilo dan Gunung Anyar. Lomba berlangsung dengan tertib dan lancar.
“Bu, aku grogi. Penampilan peserta yang lain bagus-bagus,” ujar Satrya, salah seorang peserta pidato dari SD Muhammadiyah 8 Surabaya pada guru pendampingnya.
“Tidak usah grogi, harus percaya diri. Terpenting suara harus lantang dan perhatikan intonasinya,” nasihat gurunya.
Penilaian dilakukan per kecamatan. Setelah satu kecamatan selesai tampil, menunggu 15 menit, juara pidato langsung diumumkan.
“Alhamdulillah, juara satu,” seru seorang guru dari SDN Rangkah VI/168 Kecamatan Tambaksari sambil menyalami siswanya, Mochammad Ilham, ketika nomor peserta muridnya itu disebutkan sebagai juara 1. Hadirin pun bertepuk tangan meriah. Ilham tersenyum bahagia.
Giliran Kecamatan Mulyorejo tampil, peserta nomor urut 42 pidatonya begitu memukau penonton. Dia membawa teks, tapi hanya sesekali dilihatnya. Suaranya lantang, cukup komunikatif, penguasaan materi bagus, intonasi juga pas. Bahkan diikuti gerakan menari saat mengucapkan gerakan tari Remo. Tepuk tangan terdengar riuh saat peserta ini mengakhiri pidatonya.
Beda lagi dengan nomor peserta 47. Gadis ini tampil anggun dengan kebaya ala Jawa Timur, suaranya lantang, tanpa teks, komunikatif dan penguasaan panggung yang bagus. Dia menyampaikan dengan bahasa lugas dan gamblang. ”Dengan mengenal budaya daerah, maka kita diharapkan lebih mencintai Indonesia,” ujarnya.
“Bu, aku bawa teks aja ya, takut gak hafal, ” rengek Satrya pada gurunya. “Mereka bagus-bagus,” lanjutnya.
“Terserah kamu, tapi jangan dibaca terus, sesekali saja dilihatnya,” jawab gurunya.
“OK, ” balas Satrya tersenyum lega.
Saat semua peserta selesai tampil, tiba saatnya pengumuman pemenang untuk kecamatan Mulyorejo. Memang benar, nomor urut 47 yang anggun tadi jadi juara 1 atas nama Florenza Deo Susilo dari SD Xin Zhong, Surabaya. (Siti Jumaliah)