PWMU.CO – Lazismu Gresik bekerja sama dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik meluncurkan program Ffilantropis Cilik.
Kepala Kantor Lazismu Gresik Minal Abidin Almansur menjelaskan program tersebut untuk mendukung kualitas pendidikan siswa, peningkatan kesejahteraan pengajar, dan infrastruktur sekolah.
“Kami meluncurkan program Filantropi Cilik. Wujudnya, setiap siswa memiliki kaleng Lazismu yang akan dia isi dengan uang saku yang disisihkan tiap hari. Hasil infak tersebut digunakan khusus untuk program peduli guru yang gajinya sangat minim dan save our school untuk sarana sekolah fital yang rusak”, ucap Abidin-panggilan akrabnya.
Dia menyampaikan hal itu saat menjadi salah satu pembicara dalam rapat kerja (Raker) Majelis Dikdasmen PDM Gresik bersama Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan kepala sekolah Muhammadiyah se-Kabupaten Gresik, di Hall Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), (28/2/18).
Dalam kesempatan itu, Ketua dan Sekretaris Majelis Dikdasmen PDM Gresik, Ir Dodik Priyambada S Akt dan M Fadloli Aziz SSi MPd, menyampaikan enam program kerja dan menjelaskan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan tahun 2018. Yaitu penetapan keunggulan sekolah, peningkatan kompetensi manajerial kepala sekolah, peningkatan kualitas pembelajaran guru, peningkatan skill tenaga kependidikan, peningkatan budaya mutu peserta didik, dan memfasilitasi perluasan networking dan sinergi sekolah.
“Semua program kerja dan rencana kegiatan yang sudah dirancang akan berjalan dengan optimal jika didukung oleh Bapak-Ibu kepala sekolah, Majelis Dikdasmen PCM, dukungan antarlembaga, majelis, maupun AUM, dan tentunya semua stakeholder,” ungkap M Fadloli Aziz yang membacakan secara rinci rencana itu.
Sementara itu dalam Kajian Iftitah anggota Majelis Dikdasmen Drs M Choiruz Zimam MSi menyatakan, pendidikan idealnya pasti mengandung nilai-nilai karakter yaitu menumbuhkembangkan manusia agar berakhlak mulia. “Dengan meneladani sifat-sifat Tuhan dalam Asmaul Husna akan terwujud sistem nilai. Sistem nilai ini akan melahirkan nilai sosial lebih lanjut akan menghasilkan struktur sosial,” jelasnya.
Tugas guru dan kepala sekolah, kata Zimam—sapaan akrabnya—adalah merumuskan teologi Asmaul Husna menjadi sistem nilai. “Mari kita terapkan konsep pendidikan islam melalui pendekatan ta’dib (peradaban),” ajak Zimam.
Rektor UMG Prof Ir Setyo Budi yang juga hadir memberi sambutan mengatakan, pendidikan sebagai alat untuk menjadikan manusia berakhlak mulia. “Dan itu ada dalam Kepribadian Muhammadiyah. Kepala sekolah dan rektor harus menjadi teladan,” kata dia yang jug amenyatakan kesiapannya bersinergi dan mendukung program-program Dikdasmen PDM Gresik. (MFA)