PWMU.CO – Ajaran hidup sederhana dan menghargai rezeki benar-benar ditanamkan oleh Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW). Seperti yang dipraktikkan dalam Kemah Diklat HW VI SMP Muhammadiyah 2 Balongpanggang Gresik, yang diselenggarakan di hutan Desa Sumput Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan, (23-25/2/18).
Puput Lia Apriliyanti, salah satu guru pembina, menceritakan, saat makan bersama di kemah itu, ajaran sederhana dan antimubadzir, benar-benar diperagakan.
“Para peserta dibagi per kelompok dan disediakan satu tempat makan. Panitia lalu membagi makanan untuk tiap kelompok. Maka makan bersama pun berlangsung. Mereka sangat lahap saat makan, meskipun dengan menu yang sangat sederhana, yaitu oseng tempe tahu kecap dan ikan wader goreng,” terangnya pada PWMU.CO Jumat (2/3/18) pagi.
Pada peserta, Puput—sapaan karabnya—mengingatkan pada mereka agar tidak menyisakan makanan, sekalipun hanya satu butir nasi. “Agar mereka bisa menghargai makanan, karena di luar sana masih banyak orang yang kelaparan,” ujarnya. Alhasil semua yang terjadi ludes disantap para pandu HW itu.
Yahya Zarkasi Nur, siswa Kelas VII A mengakui nikmatnya makan di hutan meski dengan menu sederhana itu. “Enak sekali makan di hutan, meski makannya sederhana. Bahkan lebih enak makan di sini dibanding di rumah,” kata dia.
Hal-hal yang mengesankan seperti itu membuat para pandu ingin memperpanjang waktu. “Mereka betah dan ingin nambah semalam lagi. Meskipun dilaksanakan di hutan, anak-anak tetap asyik dan enjoy dalam mengikuti setiap kegiatan,” ujar Puput.
Kegiatan yang diadakan tiap tahun dan diikuti siswa kelas VII dan VIII ini akan terus disempurnakan pelaksanaanya. “Tahun depan harus lebih baik lagi dari tahun ini. Setelah ini harus ada koreksi,” kata Dwi Sudrajat, pembina HW, yang diiyakan oleh pembina lainnya, Reski Mei Pradana. (MN)