PWMU.CO-Siapakah pasangan calon Gubernur (Cagub) dan calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Timur pilihan warga Muhammadiyah Jatim pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) tahun 2018 ini?.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Prof Achmad Jainuri mengatakan, sampai saat ini Muhammadiyah Jatim belum menentukan sikapnya. Sebab rentang waktu menuju pemilihan masih cukup panjang, yakni pada 27 Juni 2018.
Saat ini, kata dia, Muhammadiyah Jatim masih terus mengkaji program-program yang ditawarkan oleh dua pasangan calon yang bertarung pada Pilgub Jatim 2018, yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Elastio Dardak maupun Syaifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.
Baca Juga: Pilih Siapa di Pilgub Jatim 2018? Begini ‘Fatwa’ Ketua PWM di Depan Pimpinan Muhammadiyah se-Jatim
“Setelah segala sesuatunya sudah selesai dikaji, baru Muhammadiyah akan menentukan sikapnya. Nah, umumnya dalam penentuan sikap siapa yang akan dipilih diserahkan ke warga Muhammadiyah,” ujarnya, Jumat (3/2/2018).
Ketika disinggung soal kriteria gubernur menurut Muhammadiyah, guru besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini menyatakan, mereka yang memiliki program dan kebijakan pas dengan kebutuhan masyarakat Jatim selama lima tahun.
“Siapa pun yang jadi nanti, program dan kebijakan tidak hanya diperuntukan untuk latar belakang golongannya. Tapi untuk seluruh masyarakat Jatim,” ungkapnya.
Jainuri menegaskan, Muhammadiyah Jatim tidak kecewa lantaran dua calon gubernur yang kini bertarung bukan dari kalangannya. “Ini konsekuensi karena Muhammadiyah tidak terbiasa terjun untuk berpolitik praktis dan cenderung memainkan high politic dengan mengedepankan nilai-nilai,” paparnya.
Meski tidak berpolitik praktis, tapi Muhammadiyah tidak menjauhi kekuasaan. Muhammadiyah, kata dia, tetap menjaga hubungan dengan penguasa untuk memberikan masukan terkait kebijakan yang akan diambil oleh penguasa.
“Sebagai konsekuensi, Muhammadiyah menjaga hubungan politik dengan penguasa ya melalui lobi-lobi,” tandasnya. (Aan)