PWMU.CO – Menjadi ibu mesti multiskill. Skill mendidik, merawat, manajemen keuangan, hingga psikologi mutlak diperlukan. Meski demikian, selama ini belum ada pendidikan yang resmi untuk ibu. Menyadari urgensi tersebut, sejak 2016 Klinik Keluarga Sakinah (KKS) Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Malang mendirikan Sekolah Ibu.
Menurut Kasi Bimas Islam Kemenag Kota Malang Amsiyono SH SAg MSy, Sekolah Ibu yang digagas KKS PDA merupakan program yang luar biasa. “Sangat inovatif dan kreatif. Biasanya sekolah hanya untuk anak. Kalau ada terobosan ibu masih mau sekolah, ini kan luar biasa,” ujarnya ketika ditemui PWMU.CO, Sabtu (3/3/18).
Menurutnya, fenomena kepribadian anak yang berkembang saat ini tak murni menjadi kesalahan anak. Melainkan ketika ibu tak mampu membenahi diri dan adaptasi dengan perkembangan teknologi. Dia mengatakan, informasi yang diperoleh anak harus difilter dengan pengetahuan ibu dalam menyikapi teknologi. ”Kalau sebagai ibu tidak paham teknologi, bisa dipermainkan oleh anak,” tutur Amsiyono.
Sementara itu, Koordinator Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga PDA Kota Malang, dr Irma Suswati MKes menyatakan materi yang diberikan di Sekolah Ibu mencakup beberapa bidang ilmu, yakni agama, kesehatan, dan psikologi. Narasumber yang didapuk sebagai mentor pun diambil dari kalangan praktisi dan pendidik.
“UMM mempunyai program studi kedokteran, keperawatan, psikologi, dan agama. Jadi narasumber yang kompeten bisa dilengkapi. Selain itu, narasumber juga dihadirkan dari KUA, klinik, dan RS setempat, sehingga kerjasama akan lebih akrab,” ujar dokter yang juga dosen di FK UMM ini.
Menyikapi isu LGBT yang tengah hangat, dr Irma menyatakan, menjadi orang tua zaman sekarang susah-susah gampang. “Kalau dulu, orangtua melarang anak-anaknya untuk pergi dengan lawan jenis. Sementara zaman sekarang, pergi dengan sesama jenis pun juga berisiko bahaya. Ini kan jadi repot,” kata dr Irma disambut tawa miris peserta.
Untuk itu, lanjut Irma, tantangan seorang ibu di zaman sekarang cukup berat. Kemampuan menguasai teknologi, komunikasi, dan bertukar pikiran dengan buah hati selayaknya dimiliki. Hal ini merujuk pada keluarga sebagai pondasi dan pendidikan utama bagi anak.
Kepala Sekolah Ibu, Ir Ninik Ulfah, menyatakan Sekolah Ibu ini sudah memasuki angkatan ke-3. Selain materi agama, kesehatan, dan psikologi, sebanyak 20 peserta juga mendapatkan materi baby massage pada kali ini.
Sekolah Ibu Angkatan III resmi dibuka pada Sabtu (3/3) di Aula Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Malang. Untuk mendapatkan sertifikat lulus Sekolah Ibu, peserta harus mengikuti 8 kali rangkaian pembelajaran yang diadakan tiap Sabtu dan Ahad tiap pekannya.
Menurut Ninik, Sekolah Ibu KKS PDA Kota Malang sejatinya didirikan pada 2005. Namun, setelah lima tahun berjalan, Sekolah Ibu sempat vakum pada 2010 dan aktif kembali pada tahun 2016.
Di masa mendatang, alumni Sekolah Ibu akan dihimpun dalam sebuah forum ikatan alumni. Harapannya, forum alumni Sekolah Ibu dapat mengembangkan pelaksanaan Sekolah Ibu di lima kecamatan di kota Malang. “Sehingga, sasaran pada masyarakat akan lebih mengena,” tukas dr Irma. (Isna)