PWMU.CO-Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia tidak selamanya mencari ringgit. Di tengah kesibukannya ada yang mau memikirkan dan mengembangkan dakwah Muhammadiyah di negeri ini. Mereka berkumpul untuk mencari kebutuhan ruhani.
Hal ini disampaikan oleh Fauzi Fathur, wakil ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia saat pengajian bersama peserta Rihlah Dakwah III di aula apartemen Mutiara Malaysia, Ahad (4/3/2018).
PCIM Malaysia ini memang beda karena anggota dan pimpinannya terdiri dari berbagai unsur dan kalangan mulai dari akademisi, profesional, TKI, dan sebagainya.
”Di setiap ranting anggotanya banyak terdapat TKI, jika TKI diajak ber-Muhammadiyah bisa lebih kuat dan memiliki solidaritas yang tinggi,” jelasnya.
PCIM Malaysia ini, katanya, terdiri dari beberapa Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) yang telah terbentuk. ”Jadi mohon PRIM ini dirawat dan dikembangkan, terutama Taman Pendidikan Anak (TPA) nya,” ujarnya.
Fauzi Fathur juga berharap ke depannya Muhammadiyah di Malaysia ini bisa terus berkembang dan bisa dirasakan manfaatnya untuk umat Islam disekitarnya. ”Syarat membuat dan mendirikan ranting itu berat, karena harus sering mengadakan pengajian dan konsisten,” terangnya dengan semangat.
Salah satu Ketua PRIM Klang Lama Malaysia Sumito mengatakan, sambil mengutip terjemahan ayat Alquran mengatakan barang siapa yang berbuat baik, maka niscaya diberikan balasan kebaikan pula oleh Allah swt.
”Kami yang di Malaysia ini bekerja demi anak istri, namun demikian masih semangat ber-fastabiqul khoirot,” tuturnya. ”Masih sempat ber-Muhammadiyah dengan serangkaian pengajian, diskusi,” sambungnya.
Dengan aktivitas ini, sambungnya, semoga jamaah PRIM selalu diberikan kesehatan dan kebaikan termasuk keluarga, bisa terus saling mendukung dan menyemangati, supaya bisa terus mengembangkan dan memajukan Muhammadiyah di Malaysia ini. (Izzudin)