
PWMU.CO-Meriah dan penuh semangat. Itulah yang terlihat dari Perkemahan Satu Hari (Persari) Hizbul Wathan (HW) SD Muhammadiyah 9 Malang yang digelar, Sabtu (10/3/2018). Kegiatan tersebut diikuti 99 siswa dari kelas 4 (Al Kindi, Al Batani, Al Ghozali, dan Al Farabi).
Sejak pukul 6.30 WIB, para siswa sudah berkumpul di sekolah. Mereka membawa peralatan yang telah ditentukan. Setelah registrasi, peserta lantas mengikuti apel pembukaan di lapangan utama sekolah.
Peserta kemudian mengikuti kegiatan yang telah dibagi menjadi beberapa pos yang dikemas dalam fun game. Di antaranya, pos pemberangkatan, pos sandi, pos kim lihat (panca indera), pos menyusun kata, dan pos estafet bom.
Kendati berkegiatan di bawah terik matahari yang menyengat, tak menyurutkan semangat dan keseruan mereka. Peserta dibagi menjadi 8 kafilah. Masing-masing kafilah wajib melalui setiap pos dan melewati ujian dengan baik.
Acara puncak dimeriahkan lomba yel-yel. Ke-8 kelompok menampilkan yel-yel yang telah dipersiapkan sebelum acara digelar. Tepuk tangan riuh menggema, menyemangati kelompok yang tampil.
Ananda Rizky Putra, siswa kelas 4 Al Farabi, mengaku senang mengikuti kegiatan ini. “Awalnya tidak semangat. Tapi setelah mengikuti ternyata seru dan menyenangkan. Seharian di sekolah jadi tidak terasa. Permainannya seru-seru,” ucap dia, lalu tersenyum.
Puncak acara makin meriah dengan pengumuman dan pembagian hadiah. Peserta yang dinyatakan sebagai pemenang mendapat hadiah ‘spesial’, yaitu makanan-makanan ringan yang disusun menyerupai trofi. Penyerahan hadiah tersebut dibarengi tawa gembira peserta dan panitia.
Wiwin Hidayatul Ummah, S.Pd, ketua pelaksana Persar sekaligus pembina apel, mengatakan kegiatan ini digelar untuk menumbuhkan rasa kebersamaan, kekeluargaan, dan kebanggan menjadi kader Hizbul Wathan .
“Sesuai tema yang kita angkat hari ini, yaitu mencetak generasi athfal yang aktif, kreatif, dedikatif, dan religius. Jadi, setelah acara ini (Persari, red) harapannya anak-anak lebih aktif mengikuti kegiatan HW. Lebih kreatif mengembangkan bakat, dan dapat menerapkan ilmunya di kehidupan sehari-hari,” ujar dia.
Arip Hidayat M.PdI, koordinator pelatih Qobilah “Panglima Sudirman”, menegaskan jika Persari adalah kegiatan orientasi untuk kelas 4 sebagai gambaran perkemahan di luar sekolah.
“Kelas 4 memang belum pernah merasakan kemah. Semoga anak-anak dapat menjaga rasa semangat untuk terus ber-Hizbul Wathan,” ujarnya. (loresta)