PWMU.CO-Ada tiga cara membentuk pribadi muslim seperti diinginkan Allah dan Rasulullah untuk meningkatkan kualitas umat Islam.
Dalam pengajian Ahad Pagi PCM Lakarsantri Drs Ahmad Bahrir MPd menjelaskan, tiga cara itu pertama, tsalimulquran. Selalu terikat dengan Alquran.
“Jadikan Alquran sebagi pegangan kehidupan karena itu baca dan pelajari jangan cuma jadi pajangan,” kata Bahrir dalam pengajian bertempat Masjid Baitul Halim Jl. Bangkingan, Ahad (11/3/2018).
Dia menambahkan, surat Thoha menjelaskan Alquran diturunkan agar tidak membuatmu bingung. “Maka kalau tidak ingin bingung baca Alquran sebab di situ banyak petunjuk,” tandasnya.
Langkah kedua, tsalimul aqidah. Terikat dengan akidah Islam yang bersih berdasarkan Al-Qur’an dan sunah Nabi.
Bahrir menerangkan, memiliki akidah yang bersih tidak bercampur dengan ideologi lain itu terhindar dari syirik.
“Tiap shalat kita minta ditunjukkan jalan lurus ihdinashshirothol mustaqim maka agar mendapat jalan lurus ikuti Alquran,” tuturnya.
Ketiga, tambah Bahrir, tsalimul ibadah. Selalu terikat untuk beribadah kepada Allah.
“Surat al Anam 163 qul inna shalati wa nusuki wama yahya wama maati lillahi robbil alamin wa dzalika umirtu wa ana minal muslimun,” paparnya.
Artinya, ujar dia, menjadikan seluruh gerak kehidupan mulai dari shalat, ibadah, hidup, dan mati untuk Tuhan penguasa alam. Itulah yang diperintahkan Allah sebagai orang Islam.
Jika tiga hal itu sudah mampu dilaksanakan pada diri seorang muslim, sambung dia, bakal membentuk akhlak seperti yang diinginkan Allah dan Rasulullah yakni khuluqulquran.
“Aisyah ketika ditanya bagaimana akhlak Rasulullah? Dia menggambarkan perilaku Nabi dengan kata khuluqul Quran. Akhlaknya mencerminkan Alquran. Itulah yang harus kita wujudkan,” tandasnya.
Namun setelah jadi muslim sejati, Bahrir mengingatkan, akan datang ujian. “Allah melihat saat menghadapi ujian itu tetap sabar dan konsisten dengan Allah atau malah menjauh,” katanya.
Dia mencontohkan, Kiai Ahmad Dahlan saat dakwah ke Banyuwangi diancam bunuh. Tapi tidak gentar, tetap datang dengan berdoa untuk kebaikan orang Bayuwangi.
“Akhirnya pengajian lancar, orang Banyuwangi bisa menerima dakwahnya. Ini berkah akhlak dan doa Kiai Dahlan untuk kebaikan orang Banyuwangi yang dirasakan hingga sekarang,” tuturnya.
Selain tiga hal tadi, tambah Bahrir, muslim sejati punya fisik kuat. Karena dakwah itu sepanjang waktu tidak peduli panas dan hujan. Karena itu latihan bela diri, naik kuda, berenang, memanah agar sehat dan trampil.
“Berangkat ceramah kena gerimis, hujan, sudah sakit, masuk angin, ngelu ya sekali saja datang berdakwah lantas banyak istirahatnya. Dakwah sukses fisik harus kuat,” kata dia menegaskan. (sgp)