PWMU.CO – Praktik mulai beragama dicontohkan oleh Kurniawati Irianti atau yang biasa disapa Hj Yanti. Tersentuh oleh Alquran Surat Attaubah Ayat 129, ia tergerak merealisasikan amanah H Abdul Qodir—almarhum suaminya yang meninggal 4 Juli 2017—untuk mewakafkan tanah seluas 1.500 meter persegi dan uang sebesar Rp 250.000.000, Ahad (11/3/18).
Ayat tersebut adalah: Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung.”
Hj Yanti mengatakan, setiap mengalami kesulitan, dia dan almarhum suaminya, selalu meyakini ayat tersebut. “Ayat ini memberi kekuatan pada kami. Cukuplah Allah bagi kami,” tuturnya. Dengan ayat itu pula mereka berdua tergerak untuk mewakafkan harta bendanya.
Secara simbolis wakaf tersebut diterima oleh Taufiqullah A. Ahmadi MPdI, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik seusai mengisi Pengajian Ahad pagi Pimpinan Cabang Muhammdiyah (PCM) Wringinanom di halaman SD Muhammadiyah 1 Wringinanom Gresik.
Dana dan tanah yang telah diwakafkan tadi rencananya akan digunakan untuk membangun SMP Muhammadiyah di Wringinanom.
“Monggo jamaah Wringinanom semuanya bersatu. Ada yang berdakwah, ada yang mengajar, ada yang mengurusi pembangunan, dan lain-lain. Sehingga harapan kita dalam membangun SMP Muhammadiyah pertama di Wringinanom bisa segera terwujud,” kata Hj Yanti dalam sambutannya sembari terisak menangis. Suasana itu membuat jamaah pengajian ikut terharu.
Hj Yanti tinggal di Desa Kandangasin Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik. Rumahnya berjarak satu rumah dengan Masjid An-Nur yang dikelola Muhammadiyah setempat atau dua rumah dengan TK Aisyiyah 39 dan SD Muhammadiyah 1 Wringinanom. Dia dan almarhum suaminya adalah jamaah Masjid An Nur dan donatur Muhammadiyah.
“Amanah yang diberikan oleh almarhum H. Qodir telah dilaksanakan oleh istri tercintanya yaitu Ibu Hj Yanti. Nantinya akan dibangun gedung SMP Muhammadiyah Wringinanom. Itu artinya beliau sudah berihsan untuk kemanusiaan,” ujar Taufiqullah.
Di sini, kata dia, saya ingin mengajak gerakan ihsan kepada para jamaah. Gerakan ihsan itu adalah berbuat baik bersama-sama. Bukan sendiri-sendiri. Sehingga bisa mewujudkan suatu kebaikan yang bermanfaat bagi orang banyak.
“Jadi, sekolah kita nanti tidak akan terwujud jika tidak ada bantuan dari penjenengan semua,” tegasnya.
Semoga sedekah jariyah ini menjadi pahala yang terus mengalir tiada terputus
(Kiki Cahya Muslimah)