PWMU.CO-Ahad (11/3/2018) pagi pukul 06.30 ibu-ibu Aisyiyah berkumpul di lapangan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo. Mereka berasal dari 18 Pimpinan Cabang Aisyiyah asyik meraut bambu, menggunting kertas warna-warni, dan melukis.
Ya, ibu-ibu itu sedang mengikuti lomba membuat layangan yang digelar PDA setempat. Ini lomba mengenang masa kecil membuat layangan berkelompok mewakili PCA. Peserta diuji kreativitas membuat kerangka hingga jadi layangan dalam tempo 60 menit.
Baca Juga: Kemenag Kagumi Sekolah Ibu Milik Aisyiyah Kota Malang
Mereka harus menghasilkan layangan yang unik, estetik, serta memiliki filosofi. “Meracik bumbu dapur saja bisa, apalagi membuat layangan bersama. Itu mudah bagi ibu-ibu,” komentar Bagus Susiswanto, koordinator juri memberi semangat.
Setelah jadi layangan segera dipajang untuk dinilai tiga juri. Model layangan yang dibuat memang unik dan menarik. Ada model baju kebaya plus jarik batik panjang, ada burung , ada ikan, ada yang berumbai-rumbai. Peserta diminta juga presentasi menjelaskan makna motif dan bentuk layangan yang dibuat.
Layangan itu juga diujiterbangkan oleh pembuatnya. Maka ramailah halaman itu dengan sorak-sorai ibu-ibu berusaha menarik benang agar layangan mengudara. Ternyata mereka belum lupa cara menerbangkan layangan walaupun puluhan tahun tidak pernah memegangnya. Anak-anak yang ikut menonton acara ini tertawa riang menyaksikan ibunya bergembira bermain layangan.
Kemudian juri mengumumkan layangan bentuk kebaya dan jarik batik mirip seragam Aisyiyah menjadi juara 1. Layangan itu buatan PCA Sidoarjo. Layangan ini juga bisa terbang lama dan indah. “Kami telah latihan membuat layangan dua kali sebelum perlombaan sehingga kami sudah tahu cara membuat layangan yang baik dan benar,” ujar Bu Titis dari PCA Sidoarjo.
Dalam sambutannya,Ketua PDA Sidoarjo Zubaidah berharap kegiatan ini menjadi ajang mengasah kreativitas para ibunda Aisyiyah. Sebagai ibu rumah tangga dan aktivitis dakwah harus dituntut kreatif. Layangan hasil karya ibu-ibu Aisyiyah bakal dipamerkan dalam ajang Aisyiyah Award 2018 pada 24 Maret 2018. (Kek)