PWMU.CO – Literasi itu tidak melulu membaca dan menulis. Namun juga tidak sesederhana membaca dan menulis.
Pernyataan itu disampaikan founder inspirasicendikia.com Choirul Ameen dalam Sekolah Literasi Ke-1, yang digelar oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Negeri Malang (UM), di Smile Addict Cafe, Malang, Ahad, (11/3) malam.
Mas Ameen, begitu ia kerap disapa, mengungkapkan, literasi sudah mulai digunakan dalam arti yang luas. “Literasi media, melek teknologi, bahkan literasi agama, dan semua itu merujuk pada kompetensi dan kemampuan yang lebih dari sekadar baca tulis,” kata alumni IMM UM itu di depan 17 peserta yang merupakan kader IMM UM.
Dalam perkembangan literasi, kata dia, dinamisasinya sangat kuat. “Yang awalnya hanya membaca dan menulis, kini bentuk literasi itu banyak. Diskusi pun termasuk literasi,” jelasnya. Menurut Ameen, firman-firman dalam kajian atau diskusi bisa dijadikan sebuah tulisan dan itu merupakan produk dari literasi.
“Menjadi mahasiswa yang literate harus bisa kenal jati diri, konsisten pikir dan laku, persepsi, empati serta emosi terhadap lingkungan pun harus dibangun,” tambahnya.
Di akhir kegiatan, Mas Ameen meminta semua peserta untuk menulis satu paragraf tulisan bebas yang tujuannya adalah melatih para peserta untuk learning by doing. Tahu teorinya lalu praktek menulis.
Ketua Koordinator Komisariat IMM UM Didin Mujahidin, pun berbicara mengenai harapan dari pelaksanaan sekolah literasi kali ini. “Media mengambil peran yang sangat penting dalam tersebarnya informasi. Oleh karena itu, harapan dari diadakannya sekolah literasi ini supaya IMM UM mempunyai media mandiri di kalangan mahasiswa Muhammadiyah namun bersifat global,” ujar Didin, panggilannya.
“Selain itu, kami berharap semua kader IMM UM mampu menghasilkan karya tulis baik essai maupun opini serta menyadari akan posisinya bahwa kader IMM itu cendekiawan berpribadi sekaligus akademisi Islam,” tuturnya. (Novania Wulandari)