PWMU.CO – Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo) kembali menerima kunjungan delegasi dari Negeri Jiran Malaysia, Sabtu (10/3/2018). 10 lembaga yang berpusat di Selangor-Malaysia ini datang untuk mengetahui pengelolaan dana Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) yang dikelola oleh Muhammadiyah.
Dalam lawatan ini 30 peserta yang tergabung dalam Sekretariat Zakat Institusi Pengajian Tinggi (IPT) dipimpin oleh Dr Mokmin Bin Basri, Timbalan Rektor Kolej Universiti Islam Antarabangsa Selangor (KUIS) Malaysia.
Dr Mokmin Bin Basri mengungkapkan bahwa kunjungan ini berfokus untuk mengetahui pengelolaan dana Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) yang dikelola oleh Muhammadiyah. Informasi ini menurutnya sangat diperlukan sebagai pembanding program pengelolaan ZIS yang ada di Malaysia dengan Indonesia.
Mokmin Bin Basri juga menjelaskan bahwa peserta yang ikut lawatan ini adalah pengurus zakat dan wakaf di Selangor-Malaysia. “Sebagian besar peserta lawatan kerja ini adalah para pengurusi zakat dan wakaf yang ada di Selangor,” ungkapnya.
Usai mendengar pemaparan dari Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Ponorogo, beberapa peserta spontan menyampaikan keinginan mereka untuk melakukan kerjasama dalam bentuk community service (pengabdian kepada masyarakat).
Azrul Hisyam Bin Abdul Rahman, misalnya. Azrul mengaku tertarik dengan program yang dipaparkan Lazismu. “Kami sangat tertarik dengan beberapa program kemanusiaan yang telah dipaparkan, termasuk ternyata lembaga ini (Lazismu) juga dapat menerima sharing program dari pihak luar,” ungkap salah satu perwakilan dari Malaysia.
Azrul juga menyatakan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti kerjasama ini. “Sekira bulan Juli 2018 kita akan buat sharing program antara lembaga kami dengan Lazismu. Untuk awalan program, kita siapkan paket bagi 100 orang dhuafa yang ada di Ponorogo,” lanjut deputy Dean Student Development & Campus Lifestyle University of Kuala Lumpur (UNIKL) Malaysia ini.
Sementara Wakil Rektor I Unmuh Ponorogo Dr Happy Susanto MA mengatakan bahwa sejauh ini pengelolaan ZIS di masing-masing lembaga peserta kunjungan masih terbatas dikelola untuk internal. “Artinya masih dari lembaga dan untuk lembaga itu sendiri. Belum banyak program yang menyasar kepada pihak eksternal”, jelas beliau.
Menariknya, karena peserta lawatan sebagian besar juga merupakan pendidik (dosen) dari beberapa perguruan tinggi di Malaysia materi diskusi tidak hanya membahas seputar pengelolaan zakat akan tetapi juga kerjasama internasional University to University (U to U). Masing-masing PT bersepakat untuk segera memulai kerjasama internasional dalam bentuk.
Kerjasama yang disepakati antara lain dalam bidang Pengabdian Masyarakat (Community Service), Pertukaran Mahasiswa (Student Exchange), maupun aktifitas akademik maupun non akademik lainnya. “Inilah salah satu manfaat dari silaturahim, akhirnya banyak kemungkinan program yang bisa ditindaklanjuti bersama,” pungkas Dr Happy. (zulkarnaen)