PWMU.CO – Semakin maraknya peredaran Narkoba di Indonesia menjadi keprihatinan Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim.
Di depan kepala sekolah SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA Muhammadiyah se-Kota Surabaya, Rabu (14/3/18) di Jalan Wuni Surabaya, Ketua LDK PWM Jatim Muhammad Arifin MA menyampaikan keprihatinan itu.
“Tertangkapnya narkoba sebanyak 1,6 ton dan 3,5 ton jenis shabu di bulan Februaari 2018—dan yang diperkirkan lolos sekitar 250 ton—itu merupakan bukti bahwa Indonesia darurat Narkoba bukan berita bohong yang harus kita tanggapi dengan santai,” kata dia.
Menurut Arifin, panggilannya, tingkat peredaran narkotika di Tanah Air semakin mengkhawatirkan. “Sekedar catatan, sepanjang tahun 2017 lalu, ada sekitar 46.537 kasus narkoba di seluruh wilayah Indonesia yang diungkap Badan Narkotika Nasional (BNN),” jelasnya.
Dari data yang dirilis BNN pada akhir tahun 2017, menurut dia, sebanyak 58.365 tersangka berhasil ditangkap. “Sedangkan 79 tersangka lainnya ditembak mati lantaran mencoba melawan petugas,” ungkapnya.
Arifin mengatakan, jumlah yang terungkap itu tentu hanya sebagian kecil saja. Fakta di lapangan menggambarkan bahwa peredaran narkoba telah menyusup lebih luas hingga ke berbagai profesi dan usia termasuk anak SD.
“Belakangan diketahui, beberapa jenis narkoba dari luar negeri yang tergolong baru seperti Cannabinoid Sintesis (terdapat dalam liquid Vape eksport), narkoba cair, bahkan jenis serbuk yang efeknya menyerupai Flakka pun diduga telah beredar di Indonesia,” papar dia.
Menurutnya, Indonesia saat ini menjadi pasar terbesar di Asia untuk penjualan dan peredaran narkoba.
“Kita sebagai pendidik wajib mengetahui indikasi penyalahgunaan narkoba. Agar bisa mendeteksi jika ada anak didik kita yang menyalahgunakan narkoba. Di antara indikasi yang mudah untuk kita kenali adalah terjadinya perubahan sikap atau perilaku pada anak didik yang sangat menonjol,” urainya.
Selain menjelaskan beberapa indikasi penyalahguna Narkoba, Arifin juga menyampaikan modus peredaran narkoba di lingkungan sekolah. (MN)