PWMU.CO -Politik juga bisa menjadi wadah perjuangan dakwah. Format jihad politik Muhammadiyah jelas, selama masih mau mendengar dan silaturahim, maka Muhammadiyah bisa menerima dan mendukung kepentingan politik itu.
Prinsip jihad politik ini ditegaskan Prof Thohir Luth MA, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Sabtu (17/3).
Guru besar Universitas Brawijaya ini hadir sebagai salah satu narasumber acara Pengajian Ideopolitor Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Kabupaten Malang yang dilangsungkan di aula SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi siang.
“Muhammadiyah dan warganya tetap berperan aktif dengan memiliki dukungan dan sikap politik. Tetapi, berpolitik bagi Muhammadiyah haruslah sama halnya dengan perjuangan dakwah,” tegas Thohir Luth usai kajian.
Ditegaskan, Muhammadiyah juga akan mewakafkan kader terbaiknya di politik, termasuk juga mendukung figur jika bisa mengedepankan amar ma’ruf nahi munkar.
“Politik juga bisa menjadi wadah perjuangan dakwah Muhammadiyah. Format jihad politik Muhammadiyah jelas, selama masih mau mendengar dan silaturahim, maka Muhammadiyah bisa menerima dan mendukung kepentingan politik itu,” imbuhnya.
Sikap dukungan ini menurut Thohir Luth menunjukkan bahwa pemikiran Muhammadiyah terhadap politik akhir-akhir ini mulai mencair.
“Dunia politik harus tetap dimasuki. Terlebih Indonesia masih kental dengan para pembisik di lingkaran penguasa,” tegas mantan ketua PWM Jatim ini.
Thohir Luth kemudian menyitir Surat AlFath ayat 7 yang menegaskan posisi Islam dalam mensikapi berbagai kepentingan dan perbedaan. Ia menegaskan, garis pembatas jelas antara antara politik dan perjuangan dakwah. Namun begitu, benang merah keduanya harus tetap terpaut. (amin)