PWMU.CO -Silaturahim dengan tokoh Aisyiyah terus dilakukan Dr Yaqud Ananda Gudban. Setelah bertemu Rukmini Amar, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur, Rabu (14/3/2018), calon wali kota Malang tersebut menemui Laila Arcono, tokoh dan sesepuh Aisyiyah kota dan kabupaten Malang.
“Saya butuh banyak masukan dan nasihat untuk noto Malang (menata Kota Malang, red) ke depan,” ujar Nanda Gudban, panggilan karib Yaqud Ananda Gudban.
Di rumah Laila Arcono di Jalan Prof Sartono SH Nomer 1 Comboran, Kota Malang, Nanda mengaku surprise. “Beliau tanya kabar keluarga di Bangil. Banyak yang diceritakan,” ucap satu-satunya calon wali kota Malang yang telah bersilaturahmi pada para tokoh Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Laila ternyata sangat mengenal keluarga Nanda. Terutama dari keluarga suaminya, Hanif Thalib. “Keluarga suami saya satu daerah Ibu Laila di Bangil. Beliau kenal dekat keluarga mertua saya,” tutur dia.
Sikap hangat Nanda tersebut membuat perbincangan dengan tokoh perempuan yang sangat dihormati di kalangan aktivis Aisyiyah maupun masyarakat luas itu, berlangsung gayeng. Tak ada yang dibuat-buat. Semuanya berjalan natural. Sama persis dengan keseharian politikus perempuan yang pernah menjabat anggota DPRD Kota Malang periode 2009-2014 dan 2014-2019 itu.
Dalam kesempatan itu, Bu Arcono menyarankan agar pemegang kebijakan memperhatikan para sesepuh dan pinisepuh Kota Malang. Terutama mereka yang selalu melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan dan sosial, mulai dari usia muda sampai usia senja.
“Kenapa saya sampaikan ini, karena saya hapal betul dengan para pelaku politik. Hampir setiap menjelang pemilihan mereka mendekat, tapi kalau sudah jadi mereka menjauh. Bahkan orang-orang seperti kami pun tidak bisa mendekat,” tutur Bu Arcono, lalu tersenyum.
Bu Arcono juga berharap kepada Nanda agar bisa memimpin Kota Malang seperti harapan tokoh Muhammadiyah dan Aisyiyah yang telah ditemui Nanda sebelumnya. Ia juga senang Nanda sering datang dalam kegiatan-kegiatan yang digelar Aisyiyah.
Menanggapi harapan Bu Arcono, Nanda semakin semangat dan percaya diri. Dia mengaku memahami sepak terjang Aisyiyah. Maklum, perempuan yang meraih gelar doktor di Universitas Brawijaya dengan predikat Summa Cumlaude itu, acap mengikuti rutin Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Penanggungan bila tidak sedang bertugas.
“Insya Allah saya paham dengan harapan Aisyiyah yang gerakannya membina harkat kaum perempuan untuk kemajuan bangsa,” ujar Nanda. (uzlifah)