PWMU.CO – Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan menggelar acara Peningkatan Kualitas Mubaligh (PKM) Muhammadiyah di aula SMK Muhammadiyah 3 Ngimbang, Lamongan, Ahad (18/3/2018). Acara ini diikuti 110 peserta dari cabang Ngimbang, Kembangbahu, Modo, Bluluk, Sukorame, Mantup dan Sambeng.
Sebagai pembicara dihadirkan Ustadz Fatih Futhoni, pengasuh Pondok Pesantren Muhammadiyah Karangasem, Lamongan yang juga anggota Majelis Tabligh PDM Lamongan. Di hadapan para peserta PKM Muhammadiyah, Ustadz Fatih mengingatkan bahwa sebagai pendakwah harus bisa mengikuti perkembangan zaman dan mengerti apa yang dirasakan umat, karena mereka langsung berhadapan dengan umat.
“Kalau pimpinan semangat, maka anggota pun akan mengikuti irama. Mujahid sejati terletak di tingkat bawah, karena langsung bersentuhan dengan umat. Kalau ada masalah yang terkenah “getahnya” pimpinan ranting,” demikian penuturan Ustadz Fatih Futhoni.
Ustadz Fatih menambahkan bahwa salah satu ciri pejuang yang serius diantaranya berebut duduk paling depan kalau menghadiri setiap acara. “Berarti dalam dirinya terpatri jiwa petarung dan menginginkan terbaik dalam hidup,” jelasnya.
Pengasuh ponpes Karangasem Muhamamdiyah ini berpesan kepada para mubaligh-muballighat agar tidak ragu-ragu menerima ajaran yang dipedomani Muhammadiyah. “Tugas kita adalah menerjemahkan dan membumikan keputusan organisasi, bukan mendiskusikan,” paparnya.
Dua temuan yang diungkapkan oleh pria asli Paciran ini, yaitu : pertama, masih ada beberapa anggota yang belum suka rela bermanhaj Muhammadiyah, lebih tenang memakai pendapat kelompok lain. Kedua, Pimpinan setempat masih belum mensosialisasikan secara masif hasil-hasil keputusan tarjih, sehingga kadang ada anggota yang bertanya hal-hal yang mestinya sudah selesai. (mohammad su’ud)