PWMU.CO – Mengenalkan anak dengan buku-buku yang menarik dapat menjadi alternatif untuk mengalihkan mereka dari gadget. Sadar akan hal ini, SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik menggalakkan program perpustakaan keliling HACHI.
Kegiatan perdana ini menyasar siswa TK Aisyiyah 36 Perumahan Pongangan Indah (PPI) dan Play Group Tunas Aisyiyah PPI Manyar Gresik, Selasa (20/3/2018). HACHI merupakan nama perpustakaan SDMM akronim dari kata Humble, Active, Creative, Human, and Innovative.
Baca Juga: Menguji Pengetahuan Siswa Lewat Ujian Praktik IPA di SDMM
Penanggung jawab HACHI Library Hesti Meganiandari mengatakan, HACHI Keliling ini merupakan salah satu layanan ekstensi di HACHI Library. “Ini bertujuan meningkatkan minat baca untuk sekolah sekitar SDMM,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, anak-anak bisa mengetahui buku itu bagus dan menyenangkan, supaya mereka lebih menyukai buku daripada gadget di rumah.
Perempuan asal Cerme Gresik tersebut mengawali kegiatan HACHI Keliling dengan mendongeng sebuah cerita berjudul Waktunya Cepuk Terbang di hadapan anak-anak TK dan Play Group. Hesti didampingi dua Student Librarian, yakni Zahwa Nayla Aziz kelas IV Emerald dan Nasywa Tsabitah Aisyah Putri kelas IV Safir.
Usai mendengar dongeng, anak-anak boleh memilih dan membaca buku kesukaannya. Tak lupa Hesti, sapaan akrabnya, menyiapkan suvenir sederhana untuk mereka. Dia mendampingi anak usia dini tersebut memilih buku untuk dibaca. Tak ketinggalan pula Bunda Play Group dan Ustadzah TK Aisyiyah yang turut mendampingi anak-anak membaca buku pilihan mereka.
“Aku suka ini! Soalnya gambarnya banyak kapal,” ujar Richard Ali, siswa TK A Kelompok Zaid bin Tsabit sembari menunjukkan buku pilihannya berjudul Pelabuhan.
Kepada PWMU.CO, Kepala TK Aisyiyah 36 PPI Kurniawati mengatakan, senang kedatangan HACHI Keliling di sekolahnya. “Anak-anak jadi gak bosan karena koleksi buku ceritanya menarik,” ungkapnya.
Menurutnya, kegiatan ini menambah semangat anak-anak untuk bisa membaca dan bercerita melalui gambar. Nia, sapaan akrabnya, menambahkan, anak kelompok A yang belum bisa membaca juga senang melihat gambar berwarna-warni di buku cerita. “Semoga kegiatan ini bisa rutin untuk menumbuhkan jiwa cinta buku,” harapnya. (Vita)