PWMU-CO – Lazismu Tulungagung dan Sub-Sub Recipient (SSR) Tuberculosis (TB) HIV Care Aisyiyah Tulungagung menggelar acara bakti sosial di Desa Tawangsari, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung, Rabu (21/03/2018). Bakti sosial ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari peringatan Milad ke-271 Desa Tawangsari, termasuk di dalamnya bazaar dan pentas seni.
Pada acara bakti sosial ini, Lazismu membagikan 53 paket sembako kepada warga Desa Tawangsari yang kurang mampu, sedangkan SSR TBC HIV Care Aisyiyah Tulungagung yang dipimpin dr Nur Cahyani dibantu tiga perawat melakukan pengobatan gratis. Ada sekitar 50 warga yang mengikuti acara pengobatan gratis ini.
Menurut fundrising Lazismu Tulungagung, Hendra Pornama kegiatan pembagian sembako dan pengobatan gratis ini merupakan partisipasi para donatur yang ingin membantu masyarakat lewat amal usaha Muhammadiyah (AUM).
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang selama ini mempercayakan infaq, zakat, dan shodaqoh-nya melalui Lazismu terutama masyarakat Tulungagung yang percaya kepada Lazismu Tulungagung. Kami juga membuka rekening di Bank Syariah Mandiri (BSM) dengan nomor rekening 7103 748 393, bila ada masyarakat yang ingin membantu sesama lewat Lazismu Tulungagung,” kata Hendra Pornama.
Bulan maret merupakan bulan yang istimewa bagi warga Desa Tawangsari, karena jadi peringatan 271 tahun desa ini berdiri. Peringatan itu bermula dari desa perdikan Tawangsari yang dihadiahkan Raja Jogjakarta Hamengkubuwono II kepada Kyai Abu Mansur yang ikut membantu raja saat terjadi pemberontakan.
“Sebagi desa perdikan, Tawangsari berhak mengelola pemerintahan sendiri seperti menikahkan warganya, mengurus hak waris dan lain-lainnya sampai kemudian hak-hak itu dihapus oleh pemerintah pusat pada 1979,” jelas Kepala Desa Tawangsari Nur Muslim, dalam sambutan pembukaan acara Milad yang mengambil tema Hadeging Kedaton Perdikan Tawangsari.
“Kolaborasi yang baik antara pemerintah desa dan organisasi masyarakat baik Muhammadiyah maupun Nahdlatul Ulama sehingga acara Milad Hadeging Kedaton Pardikan Tawangsari bisa sukses,” lanjut pria yg akrab disapa Mbah Lurah ini.
Acara ini dibuka oleh Camat Kedungwaru, Anang Prisdianto dengan pengguntingan pita dan pelepasan burung yang menjadi bukti pelestarian lingkungan desa. Menurut Ketua Panitia Milan, Makrus Efendi acara bazaar dan pentas seni ini merupakan acara puncak acara, sebelumnya juga digelar acara kirab budaya yang diikuti sekitar 2.000 warga Desa Tawangsari dan pasukan Keraton Jogjakarta.(hendra pornama)