PWMU.CO-Dengan santai, Siti Jumaliah keluar dari ruang guru dan berjalan memasuki ruangan kelas V Al-Wahab SD Muhammadiyah 8 Surabaya, Kamis (22/3/2018). Tidak seperti biasanya, guru SD Muhammadiyah 8 ini masuk kelas sambil membawa kotak berisi alat timbang badan. Tas warna hitam juga terlihat menggantung di pundak kanan bu guru.
Para siswa yang sudah di dalam kelas pun hanya bisa memandangi guru favorit mereka sambil berbisik-bisik. “Timbang berat badan,” bisik salah satu siswa pada teman sebangkunya.
Siti Jumaliah tidak berkata apa-apa dan hanya tersenyum memandangi anak didiknya yang sudah duduk tertib di bangku masing-masing. Alat timbang badan kemudian diletakkan di lantai seraya menaruh tasnya di atas meja. Siti kemudian menjelaskan lagi materi pengumpulan dan penyajian data yang sudah disampaikan secara singkat.
“Anak-anak, untuk lebih memahami materi pengumpulan dan penyajian data, maka hari ini kita akan praktik mengumpulkan data dengan menimbang berat badan setiap siswa,” kata Siti Jumaliah menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.
“Benar kan,” kata siswa yang berbisik tadi.
Siti meminta anak didiknya maju untuk menimbang badan secara bergiliran sesuai nomor absen. Satu persatu siswa kemudian menimbang berat badan mereka, dimulai dari absen pertama. Siswa maju berpasangan, satu siswa menimbang badan sedangkan siswa yang lain melihat angka yang tertera pada timbangan untuk mengetahui berat badan temannya.
“Wow!” suara Fajar terdengar saat salah satu temannya, Gege giliran menimbang badannya. Teman-temannya ramai bersahutan ikut memberi komentar melihat badan Gege yang bongsor.
“Sangar!” seru Abiyyu. “Aku aja 39 kg, ” lanjutnya saat mengetahui berat badan Gege 46 kg.
Giliran Satrya timbang badan. “Wah, aku turun 1 kg!” kata Satrya pelan saat mengetahui berat badannya 43 kg.
Kegiatan timbang badan dilanjutkan hingga tiba giliran absen terakhir, Zheva. “Awas rusak timbangannya, Bu!” seru Aisyah saat Zheva mau menimbang badan. Sementara Zheva hanya tersenyum malu, ternyata berat badannya 42 kg.
Siti memerintahkan pada semua anak didiknya untuk menyalin data berat badan masing-masing siswa yang sudah ditulis di papan. “Anak-anak, coba sajikan data dalam bentuk tabel, diagram batang, diagram garis, pigtogram, dan diagram lingkaran,” perintah Siti.
Selanjutnya, siswa membuat tabel, diagram batang, diagram garis, pigtogram, dan diagram lingkaran. Kelas kembali senyap, setiap siswa asyik dengan tugasnya. Tiba-tiba terdengar suara seorang siswi, “Bu, punya saya ini salah ta?” ternyata suara Giza sambil berjalan ke arah guru dan menunjukkan hasil kerjanya membuat diagram batang.
“Lho, mengapa kok salah?” jawab Siti balik bertanya.
“Ya, saya takut aja Bu, karena tidak sama dengan kerjaan temanku,” jawab Giza.
“Gambarmu sudah benar, lanjutkan saja,” kata siti setelah memeriksa pekerjaan Giza. (Lia)