PWMU.CO – Ahad keempat Maret. Rozak tahu kalau pekan ini adalah waktu spesial baginya. Ada kegiatan yang sudah ia nantikan sejak lama. Rozak sudah mempersiapkan segala sesuatu supaya ia tidak terlambat hadir.
Pagi-pagi sekali, bahkan saat matahari masih malu-malu menampakkan diri, Rozak sudah berkemas. Bengkak di kaki karena kecelakaan motor yang ia alami 14 Maret lalu, tak menyurutkan semangatnya untuk tetap berangkat.
Lelaki 66 tahun bernama lengkap Abdul Rozak tersebut mengalami kecelakaan motor sepulang dari niliki TPQ yang sedang direnovasi dan menghadiri pembinaan guru TPQ di Mantup, Lamongan.
“Sebetulnya hasil pemeriksaan dari dokter Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik (RSMG) harus opname. Setelah cek elektrocardiogram (ECG) dan laboratorium, Bapak tidak siap opname dan akhirnya harus buat surat pernyataan,” jelas Nurfadlilah (59), istri Rozak saat dihubungi PWMU.CO, Ahad (25/3/18).
Semangat adalah obat segala penyakit. Kiranya itu yang ada dalam benak Rozak, salah satu kontributor PWMU.CO asal Gresik. Semangatnya untuk hadir dalam Resepsi Milad Ke-2 PWMU.CO tersebut telah menghilangkan segala rasa sakit yang mungkin bisa membuatnya menyerah atau sekadar menyalahkan keadaan.
Baginya, Allah mencintai manusia dengan cara yang berbeda-beda. “Saya ini kan ingin sekali bertemu teman-teman. Saya itu semangat kalau ketemu teman-teman sesama kontributor dan editor,” ungkapnya.
Saking semangatnya, kakek 5 cucu ini memberanikan diri berangkat sendiri tanpa ditemani Nurfadlilah, istrinya. “Saya tadi nyetir mobil sendiri, Mbak. Berangkat jam 7.30 dari rumah. Nyampe lantai 3 eh kursinya baru ditata. Saking semangatnya saya. He he he…,” ujarnya sambil tertawa.
Sebagai istri, Nurfadlilah mengaku khawatir dengan keadaan suaminya. “Saya tidak bisa membantu nyetir dan ndampingi, karena saya ada acara pertemuan perdana Corp Mubalighat Aisyiyah (CMA) se-Kabupaten Gresik,” ujar Nurfadlilah yang juga sebagai kontributor PWMU.CO.
Dalam kegiatan CMA tersebut, Nurfadlilah bertugas menyampaikan materi Peran dan Fungsi Mubalighat. “Ya ini sebagai konsekuensi setelah dikirim ke pertemuan CMA se-Jwa Timur di masjid Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) beberapa waktu lalu,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, keadaan suaminya belum benar-benar pulih. “Untuk rukuk dan sujud saja belum bisa, shalatnya masih duduk di atas dipan dan belum bisa ke masjid. Hanya sekali Jumatan dan itu pun sholat dengan duduk di kursi, shaf paling belakang dan pojok supaya tak mengganggu jamaah yang lain,” paparnya.
Tentang kesannya selama menjadi kontributor, Rozak yang biasa meliput pengajian Ahad Pagi yang diadakan Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik itu mengaku sangat bahagia ketika tulisannya dimuat di PWMU.CO. “Saya itu kan gak bisa nulis. Jadi saya itu sangat bahagia jika berita saya sudah tayang. Tulisan saya yang gak karuan berubah jadi bagus,” ungkapnya bangga.
Kepada PWMU.CO, Rozak mengaku lega dan senang karena akhirnya ia bisa hadir di Milad Ke-2 PWMU.CO. “Akhirnya saya bisa hadir dan dapat banyak ilmu dari para narasumber dan editor. Selain itu saya juga bisa bertemu dan berbagi cerita dengan kontributor yang lain,” ujarnya.
Karena tak bisa mendampingi suami yang sedang sakit namun memaksa berangkat, Nurfadlilah hanya bisa mendoakan dari jauh. “Saya pasrahkan Allah saja, perjalanan Pak Rozak ke Milad PWMU.CO, karena pengen selalu ikut hadir, pengen ada tambahan ilmu, dan bisa ketemu teman-teman kontributor,” ucap nenek yang sedang menanti cucu keenamnya tersebut. (Vita)