PWMU.CO – Indonesia sudah masuk darurat narkoba, artinya narkotika dan obat-obatan terlarang sudah menelan korban banyak orang demikian juga penyebarannya. Dan ini harus dicegah dan diberantas, termasuk pencegahan terhadap para pengguna yang bisa dimulai dengan pengenalan bahaya narkoba kepada anak-anak usia dini.
Karena jenis narkoba sekarang sudah mulai menyasar anak-anak sekolah dasar dengan berbagai bentuk kemasan termasuk kemasan berupa permen. Karena itulah SD Muhammadiyah 1-2 Sepanjang, Sidoarjo (SD Mumtaz) menggandeng Kepolisian Sektor Taman untuk memberikan penyuluhan bahaya narkoba kepada para siswa terutama siswa kelas V, Sabtu (24/03/2018.)
Sekitar 201 siswa kelas V SD Mumtaz mengikuti penjelasan tentang bahaya narkoba yang disampaikan Aiptu Marsudi, seorang polisi yang juga dikenal sebagai pendakwah. Kegiatan penyuluhan bahaya narkoba ini juga diselingi pemutaran film pendek Jarwo dari Badan Narkotika Nasional (BNN).
Film Jarwo ini menunjukkan bagaimana cara pengedar narkoba memangsa anak-anak lewat permen. “Jadi, anak-anak kalau ada orang yang tidak dikenal memberi kalian permen, hati-hati jangan diterima. Siapa tahu itu narkoba karena sekarang ada narkoba yang dikemas seperti permen,” terang Aiptu Marsudi.
“Makanya kalian harus jadi anak cerdas, kalau menerima sesuatu dari orang lain harus diteliti dulu,” lanjut mantan wali murid SD Mumtaz tersebut.
Seperti film terakhir yang diputar tentang anak kecil yang menerima permen putih dari orang asing, sesampai di rumah ia mencari tahu tentang benda tersebut di internet yang ternyata salah satu jenis narkoba. Marsudi berharap siswa dapat lebih hati-hati terhadap pemberian orang lain. Karena bisa jadi barang tersebut gratis tapi memberi dampak negatif.
Ia pun memberi tips untuk menghindari barang terlarang itu dengan tidak berani coba-coba, melakukan kegiatan bermanfaat seperti olah raga, memilih teman yang baik, menjaga hubungan baik dengan keluarga, menggunakan waktu dan tempat yang tepat, dan jika ada masalag agar mencari jalan keluar yang benar.
“Rokok itu juga sama dengan narkoba. Lihat saja di bungkus rokok itu bertuliskan ‘rokok itu membunuhmu’. Jelas sama bahayanya,” terang ayah dua anak tersebut saat ditanya bahaya rokok oleh salah satu siswa. Usai acara penyuluhan ini, Aiptu Marsudi juga mengingatkan para guru agar lebih waspada dan juga benar-benar mengawasi perubahan perilaku anak didiknya.
Bila ada hal-hal yang mencurigakan, sebaiknya guru segera menghubungi pihak-pihak yang berwenang terutama polisi dan juga dokter bila perubahan fisik pada anak yang mencurigakan. “Permen dan beberapa benda yang bisa dibaui sekarang ini menjadi salah satu cara penyebaran narkoba. Kita semua harus waspada,” pungkas Aiptu Marsudi.(Erfin Walida)