PWMU.CO-Menyandang predikat The Out Standing School bagi SMA Muhammadiyah 2 (SMAMDA) Sidoarjo menuntut untuk terus memberikan manfaat dan menyebarkan kemajuan bagi sekolah sekitarnya termasuk di luar Sidoarjo. Spirit itu juga yang menjalar pada diri siswa XII MIPA 7 dengan melakukan kegiatan bakti sosial di SD Muhammadiyah 6 AL-Wathan Pasuruan, Sabtu (24/3/2018).
Didampingi wali kelas dan guru bahasa Arab, para siswa SMAMDA bertolak untuk melakukan kegiatan bakti sosial ke SD Muhammadiyah AL-Wathan dan tiba pukul 13.00 WIB. “Kami ingin belajar dan mengajari anak-anak untuk ikhlas berbagi,” tutur Wali Kelas Siti Zuhroh yang mendampingi siswanya.
Perempuan yang biasa dipanggil Umi Zuhroh ini melihat perjuangan dan kegigihan teman-teman guru di SD Muhammadiyah 6 AL-Wathan Pasuruan dalam mengamalkan ilmunya tanpa pamrih perlu mendapatkan perhatian dan support dari berbagai pihak. “Beliau-beliau itu butuh support kita untuk terus berjuang mencerdaskan anak bangsa. Walaupun ada keterbatasan dana, mereka tetap semangat mengajar,” kata guru Kimia SMAMDA ini.
Selain soal pendanaan, Umi Zuhroh melihat SD Muhammadiyah Al-Wathan ini juga perlu dapat pembinaan intensif, sehingga sekolah yang berada di daerah terpenting itupun bisa lebih maju. Bagi dia, sekolah di daerah terpencil juga punya hak untuk maju, sama seperti sekolah di kota. Tidak ada alasan bagi pihak manapun untuk tidak memberikan perhatian terhadap mereka. “Ini juga yang jadi alasan kami melakukan kegiatan ini. Penting untuk berbagi ilmu pengetahuan dan publikasi serta pengembangan skill-nya bagi bapak ibu guru agar bisa mengeksplor kemampuan diri tanpa harus berkecil hati atau minder,” tuturnya penuh harap.
Menjadi guru, lanjut dia, merupakan profesi sangat mulia. Pengabdian, tanggung jawab, idola, dan juga harga diri merupakan satu kesatuan dalam diri seorang guru. Semua orang masih setuju dan penuh hormat terhadap guru. “Tapi karena kondisi berbeda, guru di beda tempat pun punya persoalan berbeda,” ucap dia.
Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah AL-Wathan, Kholifah, S.Pd.I. mengakui bahwa SD Muhammadiyah AL-Wathan Pasuruan memiliki banyak keterbatasan dibadingkan SMAMDA. “Murid kami sangat sedikit. Untuk biaya operasional, kami hanya mengandalkan uang dari uang bantuan operasional sekolah (BOS),” terang Kholifah.
Perlu diketahui SD Muhammadiyah 6 AL-Wathan terletak di Desa Kertosari, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan. Jumlah rombel lengkap dari kelas 1-6, jumlah siswanya tidak sampai 20 anak. “Kami terus berjuang dengan berbagai permasalahan yang ada. Jumlah siswa sangat sedikit, peralatan tidak memadai, fasilitas sekolah sangat kurang memadai, media pembelajaran kurang memadai, gedung sangat butuh dana renovasi, dan yang memilukan adalah kurangnya kesejahteraan guru dan siswa,” tutur Bunda Kholifah. (ernam)